Tangerang (ANTARA News) - Puluhan keping kerangka pesawat latih yang jatuh di Perumahan Villa Pamulang, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu sekitar Pukul 07.25 menit, sudah di evakuasi sekitar pukul 10.45 WIB dengan menggunakan kendaraan truk milik Polsek Pamulang, Banten, kemudian dibawa ke Landasan Latihan Udara Pondok Cabe. Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Hadi Tukiman yang memimpin evakuasi tubuh pesawat yang hancur berkeping-keping itu menyebutkan, kerangka pesawat yang diambil diantaranya sayap, ekor, bagian mesin dan kepala pesawat. Evakuasi yang dilakukan Basarnas dibantu petugas Polsek Pamulang, Orari dan warga sekitarnya itu, berjalan dengan lancar dan didukung oleh cuaca di wilayah tersebut dengan kondisi cerah serta angin yang bertiup tidak terlalu kencang. Hadi Tukiman mengatakan, sampai saat ini belum ada kesimpulan yang pasti tentang penyebab terjadinya pesawat tersebut yang jatuh menimpa tiga rumah warga (bukan dua rumah seperti diberitakan sebelumnya), namun dugaan sementara yang disampaikan instruktur pilot Ibnu Safari disebabkan upaya pilot menghindari Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Pesawat latih swayasa itu terbang dari landasan udara Pondok Cabe pada pukul 07.00 WIB. Pesawat itu terbang dengan kondisi layak (laik) terbang dengan ketinggian 1.500 kaki, panjang pesawat 5 meter dan lebar dua sayap pesawat masing-masing 2,5 meter. Sementara jasad tubuh pilot yang bernama lengkap Herudi Kartowisastro sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Herudi, pensiunan peneliti bidang teknologi ini tinggal di Kompleks Perumahan Puspitek Blok N No. 4 Serpong, Kabupaten Tangerang, sementara rumah pribadinya di Cinere, Jakarta Selatan. Tiga rumah warga yang tertimpa pesawat naas itu adalah warga Perumahan Villa Pamulang RT 01/ RW 16 Blok U 12 No. 7 milik Didik Kuswadi, rumah No.8 milik Suwarni dan rumah N0 10 milik Heri Subagyo.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008