Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis nasional, Jonatan Christie, merintis usaha fesyen sejak Januari 2019 sebagai 'jaring pengaman' karir di luar profesi atlet.
"Jonatan saat ini menjadi brand ambassador dari produk fasyen yang kami tawarkan. Dia juga ikut berinvestasi di perusahaan kami," kata rekan usaha Jonatan Christie, Ryan Bilardi, kepada Antara di booth marchandise Indonesia Open 2019 du selasar lantai dua sisi barat Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat sore.
Jojo, begitu atlet ini karib disapa, adalah co-founder (pendiri) perusahaan pemegang merk dagang fesyen Satoe-Noesa.
Perusahaan yang aktif memasarkan produk feseyen t-shirt, hoodie, tote bag, cap, dan aksesoris pada jejaring sosial sejak 13 Januari 2019 itu disebut Ryan menjadi ajang pembuktian bahwa Jojo tidak hanya terampil bermain bulu tangkis, namun juga berbakat menjadi pengusaha.
"Sejak Asian Games 2018, nama Jojo mulai dikenal masyarakat, dia tidak mau hanya gantengnya saja. Jojo mau belajar jadi pengusaha," kata Ryan.
Baca juga: Dijegal unggulan 4, Jojo gagal ke semifinal
Jojo, kata dia, terbukti mendongkrak popularitas produknya di kalangan netizen.
"Sepekan Jojo mem-blast gambar dia pakai t-shirt kita di Instagram, followers kita langsung naik 2.000 orang di @satoenoesa," kata Ryan.
Ryan yang juga desainer produk, telah menghasilkan 20 varian produk yang dibanderol pada harga beragam mulai puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
"Kami mengusung tema 'Im Indonesia' namun dengan ciri tulisan berbahasa Inggris. Sebab kita ingin kaos ini sebagai identitas di mana pun kita berada," katanya.
Salah satu desain yang dibuat Ryan memajang gambar biawak memanjat pagar, yang belakangan viral di media sosial.
Garis vector yang tajam membentuk gambar menjadi salah satu ciri khas produk Satoe-Noesa.
Baca juga: Lukis wajah jadi pilihan untuk tampil beda
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019