Bandung (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik membantah program Visit Indonesia Years (VIY) 2008 terlambat start. "Tidak ada kata terlambat, sambil jalan kita benahi dan perbaiki segala hal yang belum maksimal dalam mendukung pariwisata di Indonesia," kata Jero Wacik di sela-sela Wisuda Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Bandung, Sabtu. Meski mendapat kritikan dari berbagai pihak, namun Menbudpar tetap optimis target kunjungan 7 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2008 bisa diraih, sekaligus meningkatkan target kunjungan wisatawan mancanegara dari tahun sebelumnya sebesar 5,5 juta wisman. Optimisme itu, kata Jero Wacik, terlihat dari peningkatan angka kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari 2008 yang meningkat sekitar 13 persen dari periode yang sama 2007. "Januari lalu ada peningkatan 13 persen kunjungan wisatawan mancenagara ke Indonesia, itu awal yang cerah. Semua harus tetap optimis," katanya. Ia menyebutkan, sinergitas dukungan daerah dalam hal ini pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota sangat dibutuhkan. Ia melihat respon dari daerah pengelola obyek wisata cukup positif meski belum semuanya merata. "Semuanya tidak lepas dari otonomi daerah, namun responnya cukup bagus. Fokus VIY 2008 ditujukan ke wisatawan asing sedangkan sosialisasi wisata di daerah digarap melalui Sadar Wisata," kata Jero Wacik. Sementara itu terkait prosesi Pemilu 2009, Jero Wacik menyatakan tidak ada masalah bagi dunia pariwisata. Sepanjang prosesi Pemilu berjalan tertib dan aman tidak akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. "Saya kita tak akan berpengaruh, asal aman dan tertib. Bukankah pemilu juga bisa meningkatkan tingkat hunian hotel karena banyak kunjungan pejabat partai ke daerah, itu harus ditangkap jadi peluang emas," katanya. Ia optimis akhir 2008 bisa meraih peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 27 persen dari tahun 2007. Sementara itu dalam kunjungannya di Kota Bandung, Menbudpar Jero Wacik hadir dalam acara wisuda 375 mahasiswa diploma III Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008