Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Sudan dalam pernyataan baru-baru ini menekankan kembali seruannya kepada masyarakat internasional untuk mendukung perjanjian politik bersejarah yang dibuat pihak-pihak di negara Afrika itu.

Keterangan tertulis yang diterima ANTARA dari Kedutaan Besar Sudan di Jakarta pada Jumat menyebutkan bahwa pernyataan tersebut merujuk kepada Bab (6) dalam perjanjian, yang dibuat Dewan Militer dan Kekuatan Deklarasi Kebebasan dan Perubahan yang beroposisi, tentang perjanjian mengenai dukungan internasional.

Kemenlu juga menyerukan bagi pencabutan semua rintangan agar Sudan dapat berintegrasi ke dalam ekonomi dunia dan memaksimalkan peluang, inisiatif dan kerja sama internasional dengan mempertimbangkan sumber daya alam, manusia dan potensi ekonomi, yang merupakan batu lompatan bagi keamanan pangan dunia, salah salah satu pilar stabilitas dan keamanan regional.

Kemenlu menyatakan Sudan ingin sekali memulai kembali peran menonjol dan alamiahnya di dalam Uni Afrika.

Negara itu juga ingin meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa dan namanya dicabut dari daftar negara-negara yang mendukung terorisme.

Sudan menginginkan suatu konferensi bagi negara-negara donor diwujudkan guna menyokong usaha-usaha negara itu dalam mendukung perdamaian, merealisasikan pembangunan dan memberantas korupsi.

Kemenlu menyatakan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak yang memberikan sumbangan bagi pencapaian perjanjian politik antara kedua pihak tersebut antara lain kepada Uni Afrika dan Mesir, negara-negara anggota Uni Afrika, Ethiopia dan utusannya Prof. Mohamed Hassan Ould El-Labat serta Duta Besar Mahmoud Dreir, yang dianggap membawa keberhasilan pada negosiasi.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada warga Sudan di Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Liga Arab dan para anggotanya, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), Otoritas Antarpemerintah mengenai Pembangunan (IGAD) Sekjen PBB, Rusia, China, Uni Eropa dan Amerika Serikat atas dukungan mereka terhadap upaya Sudan mencapai hasil dan tujuan yang ingin dicapai.

Baca juga: Dewan Militer Sudan, koalisi oposisi capai kesepakatan politik

Baca juga: Militer, oposisi Sudan setuju berbagi kekuasaan

Baca juga: Dubes Sudan: Indonesia jadi model bagi Sudan ciptakan perdamaian

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019