Hari ini sudah selesai dilaksanakan dan rombongan yang sudah menjalankan kewajiban itu adalah rombongan 1,2,4,5,6,9, kemarin dan 10 hari ini. Untuk ibadah dam itu untuk semua jemaah yang pergi haji tamattu', tanpa terkecuali, karena ini dam wajib,

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Jamaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter) 2 embarkasi Batam (BHT) asal Riau sudah melakukan pemotongan hewan dan DAM, serta mejalankan haji Tamattu'.

"Haji Tamattu', yakni jamaah haji yang mengerjakan umrah dan haji dengan cara dipisah. Jamaah Tamattu biasanya datang ke Tanah Suci pada masa awal haji, mereka pun melakukan umrah terlebih dahulu kemudian baru berhaji," kata Pranata Humas Ahli, Kanwil Kemenag Riau, Vethria Rahmi di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, seperti dilaporkan Ketua Kloter 2 embarkasi BHT, DR. Rialis Muhammad Shaleh bahwa jamaah haji Indonesia terbiasa melakukan haji Tamattu' karena datang ke tanah suci sebelum pelaksanaan haji.

Baca juga: JCH Kloter 1 Embarkasi Batam mulai sembelih hewan dam

Ia menjelaskan pelaksanaan haji tamattu' dan qiran diwajibkan membayar dam berupa menyembelih seekor kambing atau berpuasa sepuluh hari, sedangkan dasar pelaksanaan haji Tamattu' ada dalam QS Al-Baqarah ayat 196.

Sebelumnya pada 18 Juli 19 JCH tergabung dalam kloter BTH 02 sudah memulai untuk pemotongan hewan. Menurutnya sampai hari ini sudah 6 rombongan yang melaksanakan pemotongan DAM, dan umrah bagi jamaah yang tertunda akibat uzur dan berhalangan.

Baca juga: JCH diimbau gunakan alat pelindung diri

"Hari ini sudah selesai dilaksanakan dan rombongan yang sudah menjalankan kewajiban itu adalah rombongan 1,2,4,5,6,9, kemarin dan 10 hari ini. Untuk ibadah dam itu untuk semua jemaah yang pergi haji tamattu', tanpa terkecuali, karena ini dam wajib," jelasnya.

Ia menambahkan untuk pemotongan hewan maka jamaah membeli langsung di tempat dan langsung dipotong oleh petugas motong. Tidak boleh jamaah yang memotong dan jamaah hanya menyaksikan.

Baca juga: Gubernur Riau minta seluruh petugas haji mencontoh embarkasi Batam


Pewarta: Frislidia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019