"Pemondokan tahun ini berbeda dengan sebelumnya, pada tahun ini dengan menggunakan sistem zonasi wilayah, JCH Aceh menempati wilayah Syisyah bersama dengan jamaah Padang, Medan, Batam dan Makasar," kata Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Aceh Embarkasi Aceh, M Daud Pakeh di Banda Aceh, Jumat.
Saat memberikan keterangan penyelenggaraan ibadah haji kepada awak media, ia menjelaskan sistem zonasi yang diterapkan tersebut merupakan salah satu upaya memudahkan koordinasi dan juga pengawasan serta pembinaan jamaah.
"Artinya, dengan sistem zonasi ini akan memberikan pelayanan secara maksimal kepada seluruh jamaah calon haji Tanah Air selama berada di Tanah Suci," katanya.
Ia menjelaskan untuk memudahkan jamaah melaksanakan ibadah ada bus yang beroperasi selama 24 jam yang tersedia di setiap halte yang telah ditentukan, di mana untuk setiap halte akan melayani lima pemondokan.
Lebih rinci ia menjelaskan untuk jamaah calon haji yang berada di pemondokan kawasan Syisyah ada enam halte bus shalawat dengan kode nomor bus shalawat adalah 08.
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tahun ini juga sudah membentuk tim gerak cepat untuk memberi layanan kesehatan yang bersifat darurat pada puncak musim haji dan Pemerintah juga tetap menyiapkan konsultan ibadah untuk setiap sektor," katanya.
Ia menyebutkan pada musim haji 2019, Embarkasi Aceh akan memberangkatkan sebanyak 4.682 jamaah yang terdiri dari 60 petugas kelompok terbang, 1.902 jamaah laki-laki dan 2.760 jamaah perempuan.*
Baca juga: Humas: JCH Aceh kloter pertama mulai masuk asrama
Baca juga: Bupati Aceh Besar memimpin "Peusijuek" jamaah calon haji
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019