Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia tampil sedikit lebih baik dibanding di All England pekan lalu, saat dua gandanya lolos ke semifinal turnamen Super Series Swiss Terbuka. Dalam perempatfinal yang digelar di St Jakobshalle, Basel, Jumat malam (Sabtu dinihari WIB), ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan mengikuti keberhasilan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir ke semifinal.Pekan lalu, hanya ganda campuran juara dunia itu saja yang berhasil maju ke semifinal dan final All England mewakili Indonesia.Ganda putra unggulan kedua Harkis/Hendra maju ke semifinal setelah menyisihkan pasangan veteran Candra Wijaya/Tony Gunawan 21-14, 21-12 hanya dalam 24 menit. Pada semifinal, pasangan juara dunia itu akan bertemu ganda Malaysia Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari yang menyisihkan pasangan Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto 21-19, 21-15. "Mereka (pasangan Malaysia itu) bagus, kuat juga. Kami akan bermain maksimal saja," ujar Markis Kido mengenai lawan yang akan dihadapi di empat besar. Menurut Markis, tipe permainan pasangan ranking 14 dunia yang pernah mereka kalahkan itu lebih banyak bertahan dibanding menyerang. "Jadi peluang (untuk menang) ada...asal jangan lengah saja," tambah Hendra. Pasangan Nova/Lilyana melangkah ke semifinal dengan kemenangan 21-16, 21-1 atas Sudket Prapakamol/Saralee Thungthongkan dari Tailand. Selanjutnya, mereka akan bertarung melawan pasangan Inggris Anthony Clark/Donna Kellog yang maju ke babak empat besar dengan menundukkan pasangan Indonesia unggulan ketiga Flandy Limpele/Vita Marissa 21-12, 21-12. Sementara itu, satu-satunya pemain tunggal yang tersisa, Taufik Hidayat mengulang kegagalan pekan lalu di All England dengan kembali tersingkir di perempatfinal. Pemain peringkat enam dunia yang pekan lalu disingkirkan pemain Malaysia unggulan kedua Lee Chong Wei itu, kali ini menyerah pada pemain China unggulan ketiga Bao Chunlai dalam pertandingan tiga game 22-20, 16-21, 16-21 yang berlangsung selama satu jam.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008