Dakar (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia menyambut baik keputusan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menyumbang 10 miliar dolar AS guna membantu negara-negara anggota yang belum maju.
Hal itu dikemukakan oleh Mensesneg Hatta Rajasa kepada wartawan di sela-sela pertemuan puncak ke-11 OKI di Dakar, Senegal, Jumat siang waktu setempat atau Jumat malam WIB.
"Presiden Yudhoyono menyatakan bahwa terhadap adanya keputusan untuk menyumbang 10 milyar untuk membantu negara-negara OKI yang belum maju, Indonesia menyambut baik dan akan berkontribusi meskipun Indonesia sendiri belum memutuskan berapa yang akan disumbang," kata Hatta.
Sekalipun sebagian besar negara-negara anggota OKI adalah produsen minyak, namun tidak sedikit juga yang merupakan konsumen minyak sehingga kenaikan harga minyak dunia sangat berdampak terhadap kondisi politik, ekonomi dan kehidupan sosial mereka.
Hatta mengatakan, saat menyampaikan pidato dalam KTT OKI, Presiden Yudhoyono juga mengingatkan bahwa pasokan 70 persen minyak dunia berasal dari negara-negara Islam sehingga itu merupakan kekuatan yang bisa digunakan untuk memajukan Islam di dunia.
"Presiden menyampaikan bahwa kalau dilihat fungsi (peran) negara-negara OKI ini sangat luar biasa. Oleh sebab itu maka sebetulnya negara-negara OKI itu bisa berbuat lebih banyak daripada apa yang ada saat ini," katanya.
Presiden juga mengatakan negara-negara anggota OKI perlu bersama-sama berusaha meningkatkan kualitas hidup umat Islam baik melalui pendidikan ataupun kesejahteraan agar umat Islam dapat kembali berperan dalam pengembangan kebudayaan-kebudayaan bernilai tinggi sebagaimana pada masa lalu.
Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga mengajak seluruh negara OKI untuk serius menangani isu perubahan iklim.
Dijelaskan pula dalam kesempatan itu bahwa Indonesia telah sukses menggelar KTT Iklim di Bali akhir tahun lalu, yang telah menghasilkan sebuah peta jalan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
"Negara-negara OKI juga harus serius menangani perubahan iklim dan Presiden Yudhoyono menjelaskan bahwa Konferensi Perubahan Iklim di Bali sudah menghasilkan Road Map yang harus didukung negara-negara OKI," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008