Jakarta (ANTARA) - Dinding buatan setinggi dua meter dengan panjang 35 meter terlihat mencolok di sudut barat Istora Gelora Bung Karno Jakarta.

Wajah sejumlah legenda bulu tangkis kebanggaan Indonesia terpampang di permukaan dinding berikut sejumlah kisah yang menceritakan perjalanan Indonesia Open.

Dinding tersebut menjadi sarana edukasi bagi pengunjung yang hadir di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Berikut rangkuman perjalanan Indonesia Open yang dikutip dari dinding sejarah.


(37 tahun yang lalu) Jakarta, DKI Jakarta.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia pertama kali menggelar Indonesia
Open di Istora Senayan Jakarta. Pada pergelaran perdana ini, Indonesia
meraih tiga gelar juara, yaitu di sektor tunggal putra yang diraih oleh Icuk
Sugiarto, tunggal Putri melalui Verawaty Fadjrin dan ganda putra melalui
pasangan Kartono/Haryanto.

Sementara itu, Inggris meraih dua gelar, yaitu di sektor ganda putri yang dimenangi oleh Gillian Gilks/Gillian Clarks dan di sektor ganda campuran melalui Gillian Gilks/Martin Dew, Indonesia sukses menyapu bersih gelar juara Indonesia Open untuk pertama kalinya di tahun 1983 diikuti tahun 1996-1997 dan 2001.


(29 tahun lalu), Samarinda

Di ajang Indonesia Open 1990, pemain tunggal putra Indonesia, Ardy B Wiranata meraih gelar untuk pertama kalinya setelah di final berhasil mengalahkan rekan satu negara, Eddy Kurniawan dengan skor 15-10 dan 15-5.

Setelah itu, prestasi Ardy semakin moncer dengan berhasil meraih lima gelar juara Indonesia Open yaitu di tahun 1991, 1992, 1994, 1995, dan 1997.

Hasil ini menjadikan Ardy meraih rekor sebagai peraih gelar juara terbanyak di ajang Indonesia Open bersama dengan Taufik Hidayat yang meraih gelar juara pada tahun 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006 dan juga pemain tunggal putri andalan Indonesia, Susy Susanti pada tahun 1989, 1991, 1994, 1995, 1996 dan 1997.


(20 tahun lalu) Denpasar, Bali.

Sejak tahun 1990-1999, Indonesia selalu memboyong gelar juara turnamen Indonesia Open, baik di sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Setidaknya 76 gelar berhasil diraih
dalam kurun waktu 1982-2007. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kemenangan terbanyak di ajang Indonesia Open yang diikuti oleh Tiongkok di peringkat kedua dan Korea di peringkat ketiga.

Pada tahun 1999, Indonesia berhasil meraih empat gelar juara melalui Taufik
Hidayat di tunggal putra, Lidya Djaelawijaya di tunggal putri, Ricky Subagja/ Rexy Mainaky di sektor ganda putra dan Tri Kusharjanto/ Minarti Timur di sektor ganda campuran.

Satu-satunya gelar juara yang lolos adalah di sektor ganda putri yang berhasil diraih oleh ganda putri Denmark, Helena Kirkegaard/Rikke Olsen.


(12 tahun yang lalu) Jakarta, DKI Jakarta.

Indonesia berhasil mengemas turnamen Indonesia Open dengan begitu menarik sehingga akhirnya di tahun 2007 ajang Indonesia Open berhasil masuk menjadi kategori Super Series versi BWF.

Masuknya Indonesia Open ini membuat prestise turnamen ini meningkat karena turnamen dengan level Super Series ini hanya diadakan di 12 negara di dunia.

Penyelenggaraan Indonesia Open sendiri sampai dengan tahun 2003, sudah digelar di delapan kota besar di Indonesia yaitu Samarinda, Bandung, Semarang, Yogjakarta, Surakarta, Denpasar, Surabaya dan Batam.

Sedangkan mulai tahun 2004 sampai dengan 2019 atau dalam kurun waktu
16 tahun terakhir, penyelenggaraan Indonesia Open selalu digelar di Jakarta.


(9 tahun yang lalu) Jakarta, DKI Jakarta

Selang tiga tahun sejak digelarnya turnamen Indonesia Open dengan kategori Super Series, maka pada tahun 2010 Indonesia Open kembali naik kelas dan berstatus sebagai turnamen BWF dengan kategori Super Series Premier yang merupakan kejuaraan bulutangkis internasional bintang enam.

Hanya ada lima kejuaraan yang mempunyai level Super Series Premier yaitu Malaysia Open, Denmark Open, China Open, All England dan Indonesia Open.

Pada turnamen ini, para atlet dengan peringkat 10 besar diwajibkan untuk
ikut serta dalam turnamen ini. Ajang yang dimulai pada tanggal 22 Juni dan
berakhir pada 27 Juni 2010 ini memperebutkan total hadiah sebesar
250.000 dolar AS.

Di ajang Indonesia Open Super Series Premier 2010 ini, Indonesia gagal meraih gelar juara. Indonesia harus puas finis di posisi runner up yang diraih oleh Taufik Hidayat di sektor tunggal putra dan pasangan ganda campuran, Hendra Setiawan (INA) Anastasia Russikh
(RUS).


(Enam tahun yang lalu) Jakarta, DKI Jakarta.

Pada pergelaran Indonesia Open tahun 2013 Indonesia berhasil merebut gelar juara melalui pasangan ganda putra Hendra/Ahsan yang mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun dengan skor 21-14, 21-18.

Setelah itu, hingga tahun 2016, Indonesia paceklik dalam mengoleksi gelar juara Indonesia Open.

Kala itu, persaingan perebutan gelar juara Indonesia Open mulai merata. Negara-negara seperti Thailand, Taiwan dan Jepang mulai menunjukkan kekuatannya.

Namun pada tahun 2017, Indonesia
kembali unjuk gigi dengan merebut gelar juara ganda campuran melalui Owi/Butet yang berhasil mengalahkan unggulan pertama dari Tiongkok, Zheng Siwei/ Chen Qingchen dengan skor 22-20,
21-15.


(1 tahun yang lalu) Jakarta, DKI Jakarta.

Dikenal sebagai salah satu turnamen BWF terbaik di dunia dan merupakan
turnamen favorit dari para atlet dunia, maka pada tahun 2018, Indonesia Open terpilih sebagai turnamen yang tergabung dalam rangkaian turnamen HSBC BWF World Tour Super 1000 yang merupakan turnamen dengan level tertinggi.

Hanya ada tiga turnamen bulutangkis dunia dengan level super 1000, yaitu China Open, All England dan Indonesia Open.

Total hadiah yang diperebutkan juga spektakuler yaitu 1.250.000 dolar AS sehingga turnamen dengan tajuk Blibli Indonesia Open 2018 ini dikukuhkan sebagai turnamen dengan hadiah terbesar di dunia.

Pasangan ganda putra Indonesia,
Kevin/Gideon berhasil meraih gelar pertamanya setelah di final berhasil
mengalahkan pasangan Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko dengan skor 21-13 dan 21-16.

Baca juga: Penguasaan lapangan krusial pada perempat final

Baca juga: Pesan Liliyana Natsir untuk Tontowi Ahmad

Baca juga: Lima wakil Indonesia lolos ke perempat final

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019