Jakarta (ANTARA News) - Aksi jual yang dilakukan investor asing masih terus menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup turun 2,34 persen dan berada di level 2.300. IHSG BEI ditutup anjlok 57,172 poin dan berada di posisi 2.383,420, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, melemah 11,988 poin (2,29 persen) ke level 511,529. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News mengatakan bahwa kelihatannya asing masih melakukan penjualan sahamnya di pasar, sehingga indeks BEI kembali mengalami tekanan. "Ada indikasi, keluarnya asing ini untuk menutupi kerugian di tempat lain, sehingga masih melakukan aksi jual," jelasnya. Karena itu, katanya, berbagai sentimen positif yang masuk, laporan keuangan yang membaik seperti tidak dilihat pelaku pasar. Dia juga mengatakan bahwa indeks mengikuti pelemahan bursa regional, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 yang menurun 191,84 poin ke posisi 12.241,95 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng melemah 64,53 poin ke posisi 22.237,10 telah menjadi sentimen negatif pasar BEI. Perdagangan saham di BEI kembali didominasi saham yang turun sebanyak 176 dibanding yang naik hanya 34, sedangkan 41 stagnan dan 206 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources terkoreksi Rp100 menjadi Rp5.900, Astra Internasional yang turun Rp1.450 menjadi Rp22.100, Telkom tertekan Rp50 ke Rp9.200, Astra Agro terkoreksi Rp1.400 ke level Rp24.600, Indo Tambangraya melemah Rp1.000 ke harga Rp21.900 dan Tambang Timah turun Rp1.300 ke posisi Rp30.400. Sementara itu, volume perdagangan mencapai 2,359 miliar saham dengan nilai Rp3,578 triliun dari 52.579 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008