Ternate (ANTARA) - Penggalangan dana untuk korban gempa di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara terlihat marak dilakukan berbagai elemen masyarakat di Ternate, termasuk kalangan pelajar dari sejumlah sekolah di daerah itu.

Pantauan ANTARA di Ternate, Jumat, hampir semua tempat strategis di Kota Ternate, seperti depan pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, depan masjid serta taman kota terlihat sejumlah elemen masyarakat melakukan penggalangan dana kepada masyarakat.

Berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk masjid di Kota Ternate, juga membuka posko bantuan untuk korban gempa di Halmahera Selatan, baik berupa bahan makanan, uang tunai, pakaian, maupun obat-obatan dan kebutuhan balita.

Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman memberikan apresiasi atas kepedulian berbagai elemen masyarakat di daerah itu dalam menggalang dana untuk korban gempa di Halmahera Selatan, karena tindakan itu wujud solidaritas terhadap kemanusiaan.

Namun, dalam penggalangan dana itu diharapkan dapat dipertanggungjawabkan secara baik, terutama dalam penyalurannya kepada para korban gempa di Halmahera Selatan karena bantuan itu amanah dari masyarkat yang memberikan.

Ia juga menyarankan penyaluran bantuan tersebut melalui posko yang dikelola lembaga resmi di Halmahera Selatan sehingga penyalurannya kepada korban gempa lebih teratur dan tepat sasaran, karena mereka yang lebih mengetahui kondisi di lapangan.

Keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan menyebutkan bantuan untuk korban gempa di daerah itu kini terus mengalir dari berbagai pihak, seperti dari sejumlah perusahaan di Malut, BUMN, serta instansi pemerintah baik dari pusat maupun daerah.

Khusus bantuan dari pusat, di antaranya dari Menteri Sosial berupa dana Rp2,267 miliar di samping dalam bentuk tenda, selimut, kasur dan bahan makanan, serta obat-obatan, yang umumnya telah didistribusikan kepada para korban gempa di daerah itu.

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan pada Minggu (14/7) mengakibatkan enam orang meninggal dunia, 34 orang luka berat dan puluhan lainnya luka ringan, serta merusak lebih dari 1.000 rumah, sedangkan warga yang mengungsi 26.000 orang.

Baca juga: Pengungsi gempa Halmahera Selatan capai 54.789 jiwa
Baca juga: Mensos dan Kepala BNPB kunjungi lokasi gempa Halmahera Selatan
Baca juga: Korban gempa Halmahera Selatan masih tempati pengungsian darurat

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019