Jakarta (ANTARA) - Pelatih anyar Newcastle United, Steve Bruce, menegaskan kesiapannya membuktikan diri sebagai sosok yang tepat melatih tim tersebut kendati penunjukkannya mengisi kursi yang ditinggalkan Rafa Benitez disikapi dengan keraguan, termasuk dari kalangan suporter.

Tagar #BruceOut segera menyambut penunjukkan Bruce sebagai pelatih Newcastle, sebagian besar mewarnai lini masa media sosial Twitter dan dicuitkan oleh para suporter The Magpies.

Kendati demikian, Bruce menegaskan pekerjaan barunya sebagai mimpi yang menjadi nyata bagi seseorang yang lahir tak jauh dari Newcastle dan tumbuh mendukung klub tersebut.

"Laiknya Geordie lain, saya menghidupi mimpi," katanya dilansir Reuters Kamis (18/7), merujuk pada sebutan warga kawasan Tyneside, termasuk Newcastle.

"Jika Anda tak bisa bermain untuk mereka, tentu saja sebagai seorang Geordie, tak ada yang lebih baik ketimbang menduduki kursi utama di sana. Saya sangat gembira dengan kesempatan ini dan akan melakukan yang terbaik," ujarnya menambahkan.

"Saya sadar di mata banyak orang, saya bukan Rafa dan punya lubang besar yang harus diisi. Tapi percayalah, saya akan mengerahkan segenap kemampuan dan semoga saja bisa menjawab keraguan banyak orang."

Baca juga: Steve Bruce resmi tangani Newcastle United

Baca juga: Rafael Benitez tinggalkan Newcastle

Tugas Bruce tak mudah di Newcastle, mengingat mereka sudah kehilangan dua pemasok gol utama musim lalu Salomon Rondon dan Ayoze Perez yang pergi di musim panas ini.

Bahkan dengan keberadaan keduanya, Newcastle sempat terseok-seok dan terlibat dalam pergulatan menghindari zona degradasi musim lalu.

"Saya sadar kami kehilangan Rondon dan Perez, ada lubang di area kecil itu dan kami akan melakukan sesuatu soal itu," kata Bruce.

"Namun skuat ini dijejali pemain-pemain baik dan itu jadi alasan kenapa Newcastle bisa bertahan di Liga Premier Inggris. Tugas saya sekarang membawa kami melangkah lebih jauh dan sebaik mungkin, saya akan berusaha mewujudkannya," pungkasnya.

Bruce sempat berseragam Manchester United pada 1987-1996 dan menangani beberapa klub dalam karier kepelatihannya, termasuk rival lokal Newcastle, Sunderland pada 2009-2011.

Arsenal bakal jadi lawan Newcastle pada pekan pembuka Liga Inggris 2019/2020 pada 11 Augustus mendatang di Stadion St. James' Park.

Baca juga: Ayoze Perez pindah ke Leicester dari Newcastle

Baca juga: MU pasang darah muda Greenwood di awal musim

Baca juga: Guardiola persilakan Leroy Sane tinggalkan Manchester City

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019