Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan pembangunan hunian tetap (Huntap) untuk korban bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah secepatnya dirampungkan.
“Secepatnya dapat kira rampungkan. Karena kalau tidak, saat ini mereka (korban) di hunian sementara (Huntara) tidak akan mampu menampung mereka,” jelas Wiranto di kantor Kemenkopolhukam Jakarta, Kamis malam.
Wiranto menegaskan Huntara mempunyai batasan waktu untuk menampung para pengungsi. Selain itu Wiranto juga berharap masyarakat dapat memahami dan menaati aturan yang disampaikan oleh pemerintah daerah, untuk jangan lagi menempati lokasi-lokasi rawan bencana.
“Karena ada daerah-daerah zona merah, yang tidak boleh ditinggali. Zona itu yang tidak bisa lagi dihuni,” tegas Wiranto.
Wiranto mengatakan pihaknya juga memahami masih ada sebagian masyarakat yang tidak mudah untuk beralih ke tempat lain, mungkin dikarenakan lokasi itu warisan keluarga mereka.
Baca juga: Wiranto letakkan batu pertama huntap korban likuefaksi Sigi di Pombewe
“Pada saat pemerintah membantu membangun Huntap bersama pihak swasta, masyarakat juga dapat mendukung, jangan semaunya sendiri,” harap Wiranto.
Wiranto menegaskan pendekatan-pendekatan persuasive kepada masyarakat seharusnya dilakukan pemerintah daerah, agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat dijalankan dengan baik
“Semuanya untuk kepentingan masyarakat,” ujar Wiranto.
Sebelumnya Wiranto mengunjungi Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Senin (1/7/2019) lalu yang didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Kepala BNPB Doni Monardo, dan beberapa dirjen dari Kementerian PUPR serta Kementerian Sosial.
Baca juga: Pemprov Sulteng harap bantuan hunian tetap dari berbagai pihak
Baca juga: Korban bencana Sulteng minta pemerintah bebaskan lahan huntap
Pewarta: Fauzi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019