Washington (ANTARA News) - Saham-saham AS "rally" pada perdagangan Kamis, karena harga emas mencapai 1.000 dolar AS per ons dan para analis memperkirakan "writedowns" (penurunan nilai aset) terkait krisis kredit perumahan hampir berakhir, kata para dealer. Saham-saham finansial tertolong oleh prediksi Standard & Poor`s bahwa bank-bank telah mendekati akhir dari "writedowns" mereka terkait kredit kepada para peminjam dengan reputasi kredit buruk yang telah mendorong kegagalan dan melukai ekonomi AS, Bloomberg melaporkan. Menteri Keuangan AS Henry Paulson telah mempersiapkan detil rencana pemerintah terhadap regulasi lanjutan pada industri mortgage. Namun mayoritas ekonom yang disurvei The Wall Street Journal, Kamis, mengatakan ekonomi AS telah turun ke dalam sebuah resesi. "Faktanya sekarang melebihi sebuah keragu-raguan," kata Scott Anderson dari Wells Fargo kepada surat kabar. Anderson adalah bagian dari 71 persen dari 55 ekonom yang menyatakan setuju bahwa ekonomi AS sudah berada dalam resesi. Saham-saham pertambangan terdorong naik melonjaknay harga emas dan energi yang dipico rekor baru harga minyak. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average naik 35,50 poin atau 0,29 persen menjadi 12.145,74. Indeks Standard & Poor`s 500 meningkat 6,71 poin atau 0,51 persen menjadi 1.308,77. Indeks komposit Nasdaq naik 19,74 poin atau 0,88 persen menjadi 2.263,61. Sementara mata uang AS mencapai rekor terendah baru terhadap euro menjadi 63,99 sen euro dari 64,29 sen euro pada Rabu, dan menjadi 100,44 yen terhadap mata uang Jepang dari 101,53 yen pada Rabu, demikian DPA.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008