Semarang (ANTARA) - Atlet Azahra Permata yang menjadi salah satu perenang andalan dipastikan tidak bisa ikut membela kontingen Indonesia pada ajang ASEAN School Games 2019 karena harus mengikuti kejurda junior.
"Iya, Azahra salah satu perenang kami, tidak bisa ikut ASG tahun ini, sehingga potensi raihan medali emas berkurang," kata pelatih Kepala Tim Nasional Renang ASG Indonesia Deni Wardeni di Semarang, Kamis.
Kendati demikian, ia tetap optimistis timnas renang Indonesia mampu meraih 12 medali emas pada ASG 2019.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mewaspadai kekuatan para perenang dari Thailand dan Malaysia, serta hanya meraba-raba dari data mengenai catatan waktu yang dipunyai.
"Yang kami tahu, Thailand turun dengan kekuatan penuh atau perenang terbaiknya, sedangkan Malaysia menerjunkan beberapa perenang pelapisnya," ujarnya.
Menurut dia, momentum tuan rumah pada ajang ASG 2019 ini harus bisa dimaksimalkan oleh kontingen Indonesia guna meraih hasil yang terbaik.
"Dukungan dari masyarakat akan sangat membantu semangat perenang saat berlomba," katanya.
Seperti diwartakan, ASG 2019 akan diikuti 10 negara termasuk Indonesia dan mempertandingkan sembilan cabang olahraga dengan "venue" seluruhnya di Kota Semarang.
Cabang olahraga atletik, tenis meja, dan tenis lapangan akan dilangsungkan di Stadion Tri Lomba Juang, bulu tangkis di GOR Universitas Semarang, bola basket di GOR Sahabat, sepak takraw di GOR Unika Soegijapranata, renang di Stadion Jatidiri, bola voli indoor di GOR UIN Walisongo, dan pencak silat di Patra Hall and Convention Hotel.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019