Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Akbar Tanjung mengatakan, perlu dibangun koalisi permanen antarpartai politik sebelum pemilihan presiden 2009.
"Minimal koalisi itu untuk jangka waktu lima tahun, namun dengan visi yang telah sama dan sejalan sehingga kebijakan yang dilakukan oleh presiden nantinya akan didukung oleh koalisi," katanya di Jakarta, kemarin.
Akbar mencontohkan akibat tiadanya koalisi permanen tersebut, calon gubernur BI yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditolak oleh Komisi XI DPR .
"Bagaimana mungkin ada partai politik yang menterinya di kabinet malah menolak kebijakan Presiden untuk calon gubernur BI. Ini berarti tidak ada visi yang sama dalam koalisi," katanya.
Menurut dia, visi antarpartai politik yang berkoalisi harus sama dalam membangun pemerintahan yang kuat.
"Dan dalam koalisi tersebut nantinya jabatan politik akan disesuaikan dengan jumlah dukungan partai politik yang mampu diraih," katanya.
Calonkan diri
Akbar Tanjung mengatakan, dirinya hingga saat ini telah siap untuk kembali mencalonkan diri untuk meraih jabatan presiden dalam pemilu 2009.
"Kalau ada peluang saya siap untuk itu (mencalonkan sebagai presiden), dan saat ini masih akan melalui Partai Golkar," katanya. Ia menyatakan hingga saat ini dirinya belum melakukan pendekatan dengan partai-partai politik lainnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008