Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru segera mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan jembatan penghubung Pulau Bangka dengan Sumatera.
"Hasil pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Bangka Selatan, Bupati OKI sepakat mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi, agar pembangunan jembatan ini dapat dijadikan sebagai proyek strategis nasional," kata Erzaldi Rosman Djohan, di Jakarta, Kamis.
Dalam percepatan pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Bangka dengan Sumatera, Gubernur Kepulauan Babel bersama Gubernur Sumsel beserta Bupati Bangka Selatan dan Bupati OKI menggelar pertemuan dengan Menteri PUPR di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Menteri PUPR menyambut baik usulan rencana pembangunan jembatan dan meminta segera dibuatkan surat resmi ke Presiden Joko Widodo.
"Dalam pertemuan ini, kami bersama Gubernur Sumsel mengajukan proyek pembangunan jembatan Bangka-Sumatera sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN. Menteri PUPR juga tadi telah memberikan arahan agar segera membuat dan mengirim surat kepada presiden," kata Erzaldi.
Baca juga: Pemprov wacanakan bangun jembatan Pulau Bangka-Belitung
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, Menteri PUPR menyatakan sangat memungkinkan pembangunan jembatan Bangka-Sumatera dilakukan dengan menggunakan dana APBN, karena merupakan suatu hal yang sangat baik sehingga tahun ini juga beliau menjanjikan akan melakukan Feasibility Study dan pembuatan DED.
"Kita berharap dengan adanya dukungan dan doa dari seluruh kalangan masyarakat, sehingga pembangunan jembatan ini dapat terealisasi," katanya lagi.
Menurut dia, jembatan penghubung dua pulau ini sangat diperlukan oleh masyarakat, karena dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Apalagi di Babel telah ada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Babel akan sangat terbantu dengan adanya pembangunan jembatan ini.
Selain itu, dengan adanya jembatan ini diharapkan distribusi bahan pokok ke Babel akan semakin lancar. Bila distribusi kebutuhan pokok lancar, maka akan sangat memungkinkan harga terkendali dan inflasi pun akan lebih baik lagi.
"Arus balik barang atau komoditas dari Bangka ke daratan Pulau Sumatera lebih terbuka lebar, karena ada beberapa komoditas khusus yang tidak dimiliki di daratan Sumatera, sehingga masyarakat Babel juga dapat mendistribusikan keluar daerah dengan biaya yang lebih murah," katanya pula.
Ia menambahkan terkait soal pro kontra atau aspek positif dan negatif, hal yang positif akan dilebihkan dan hal-hal yang negatif akan dieliminir. Apalagi setiap kegiatan itu pasti ada pro dan kontranya.
"Saya mengajak masyarakat, mari kita berdoa mudah-mudahan pembangunan jembatan ini dapat terealisasi dengan baik," ujar dia lagi.
Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019