Denpasar (ANTARA News) - Tiga tersangka yang diduga terlibat dalam aksi perang antar-geng hingga jatuhnya korban jiwa, ditangkap pihak Poltabes Denpasar, Bali dalam suatu pelacakan dan penyergapan.
Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko ketika ditemui di Denpasar, Kamis sore, mengakui kalau pihaknya telah meringkus tiga tersangka yang diduga kuat terlibat dalam aksi perseteruan antardua kelompok preman di Pulau Dewata.
Ketiga tersangka yang ditangkap secara berturut-turut di tiga tempat terpisah di wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung itu, masing-masing NK alias D, WS alias S dan SG alias MM.
Ketiganya diketahui sebagai anggota kawanan geng yang "dikomandani" DNS alias Dewa Saraf, yang kini tengah dalam pemeriksaan intensif oleh polisi.
Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Yovianes Mahar membenarkan kalau Dewa Saraf kini masih dalam pemeriksaan polisi. Namun demikian, pria yang adalah seorang gembong preman ini belum dapat ditetapkan sebagai tersangka.
"Dia belum dapat kami tetapkan sebagai tersangka, melainkan masih sebatas dimintai keterangan sebagai saksi," katanya.
Dalam aksi perang antar-geng di Denpasar yang meletus sejak akhir tahun lalu, tercatat telah mengakibatkan dua korban tewas masing-masing Komang Ardana alias Burik (30) dan IB Anom Wijaya (31).
Burik diketahui anggota kelompok Dewa Saraf, sementara Anom Wijaya disebut-sebut pentolan preman di bawah "komando" IMS alias Minggik, yang kini dalam penahanan polisi atas kepemilikan 12 pucuk senjata api berikut ratusan butir amunisinya.
Kapolda mengatakan, tiga tersangka yang telah berhasil ditangkap adalah mereka yang diduga telah menghabisi nyawa Anom Wijaya, sedangkan yang telah mengeksekusi mati korban Burik, hingga kini masih buron.
Anom Wijaya yang petugas bagian pelayanan karcis peron di Terminal Bus Ubung Denpasar, 11 Pebruari lalu sekitar pukul 19.30 wita menjadi korban penyerangan dan pengeroyokan oleh tiga dari empat orang tak dikenal di Jalan Cokroaminoto Denpasar.
Akibat serangan tiga orang yang masing-masing berbadan kekar itu, Wijaya tergolek berlumuran darah dengan luka memar dan bekas sabetan senjata tajam di hampir sekujur tubuhnya.
Pihak Poltabes Denpasar yang mendapat laporan, segera melarikan korban dalam keadaan tidak sadarkan diri ke RSUP Sanglah Denpasar, namun nyawanya tak dapat tertolong lagi.
Beberapa saksi di tempat kejadian menyebutkan, malam itu melihat seorang yang mengendarai sepeda motor dari arah selatan Jalan Cokroaminoto, tiba-tiba dipepet dan ditubruk sebuah mobil jenis Kijang warna silver metalik yang datang dari arah yang sama.
Begitu Anom Wijaya terjatuh dari sepeda motornya, tiga orang tersebut menghajar korban dengan sabetan pedang, golok dan pentungan besi hingga warga asal Balun Denpasar itu penuh luka memar dan menganga.
Polisi yang melakukan penyelidikan, akhirnya berhasil meringkus tiga dari empat orang yang diduga telah menyerang korban hingga tewas.
Untuk pengusutan lebih lanjut, ketiga tersangka kini ditahan pihak Poltabes Denpasar.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008