Bandarlampung (ANTARA News) - Sebanyak delapan pasien suspect flu burung yang berasal dari Desa Way Laga, Kecamatan Panjang, Bandarlampung, hingga kini masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandarlampung. "Pasien suspect flu burung itu masih berada di ruang isolasi dan telah menjalani tes laboratorium. Hasilnya masih menunggu beberapa hari lagi," kata Direktur RSUAM Bandarlampung, dr Wirman, di Bandarlampung, Kamis. Ia menyebutkan pasien suspect flu burung itu berasal dari daerah yang sama, yakni Dusun Way Suluh Atas, Way Laga, Panjang Bandarlampung. Mereka menjalani perawatan intensif di RSUAM sejak Rabu (12/3) lalu. Kedelapan pasien suspect flu burung itu terdiri dari empat orang dewasa dan empat anak-anak, dan mereka kini ditempatkan di ruang isolasi RSUAM. Kedelapan pasien suspect flu burung itu adalah Nurdin (52), Tihat (8), Akhmad Danil ( 8 bulan), Ariyanto (11), Aminah (20), Fitri (2), Syamsidi (43) dan Imas (10). Mereka ditetapkan sebagai suspect flu burung karena sejak beberapa hari lalu, sejumlah unggas di tempat tinggal para pasien itu mati mendadak. Setelah dilakukan pemeriksaan, unggas-unggas itu positif tertular flu burung. Berdasarkan keterangan warga Desa Way Suluh, para penderita suspect flu burung itu sempat pula mengkonsumsi unggas yang sakit. Setelah itu, mereka menderita gejala- gejala yang mirip dengan flu burung. Menurut dr Wirman, dua dari delapan penderita suspect flu burung itu mendapatkan perhatian yang lebih khusus, karena suhu tubuhnya tetap tinggi dan menderita radang tenggorokan. RSUAM selama ini sudah merawat sedikitnya 62 penderita suspect flu burung, namun hanya tiga orang di antaranya yang positif terjangkit, dan berhasil disembuhkan. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008