Tokyo (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan Menkeu Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dipastikan hadir dalam pertemuan para menteri keuangan G-8 pada awal April 2008, yang merupakan pertemuan pendahuluan sebelum KTT delapan kepala Negara dari negara industri maju tersebut digelar. "Nama Sri Mulyani Indrawati sudah tercatat dalam daftar partisipan yang akan hadir, meskipun daftar ini masih juga bisa berubah," kata pejabat senior kementerian luar negeri Jepang di Tokyo, Kamis. Hal itu dikemukakan dalam acara jumpa pers mengenai persiapan pertemuan tingkat menkeu G-8 yang akan berlangsung pada 5-6 April mendatang di Mita Conference Hall, Tokyo. Selain Sri Mulyani, negara yang sudah menyatakan kesediaannya adalah Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman, Heidemarie Wieczorek-Zeul, Wakil Menlu Italy Patrizia Sentinelli, Kepala USAID Amerika Serikat Holsman Fore, dan Kepala Perwakilan Komisi Eropa untuk Afrika Jose Manuel de Morais Briosa e Gala. Kemudian Menlu Perdagangan dan Luar Negeri Korsel Yu Myun-hwan, Menkeu Afrika Selatan Trevor Andrew Manuel, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, dan Wakil Presiden Bank Dunia Danny M Leipziger. Pertemuan tingkat menkeu itu digelar sebelum KTT tingkat kepala negara berlangsung pada Juli 2008 di kawasan resort Danau Toya, Hokkaido. Para menkeu itu nantinya akan membahas tiga topik utama yang menyangkut isu-isu internasional dan juga agenda lanjutan dari pertemuan G-8 sebelumnya di Heiligendamm, Jerman. Tiga topik utama itu adalah perluasan kerjasama pembangunan, termasuk dengan negara-negara mitra donor baru, masalah perubahan iklim dan "human security" dan "global health" yang semuanya terkait dengan pembangunan ekonomi. Pertemuan tingkat menteri keuangan itu nantinya akan berlanjut ke menteri lainnya seperti menteri lingkungan hidup, dan menteri energi, sebelum usulan-usulan tersebut diputuskan dalam pertemuan tingkat kepala negara. Selain negara-negara G-8, Jepang juga mengundang negara partisipan lainnya, seperti Brazil, China, India, Malaysia, Korsel dan Afrika Selatan. Organisasi internasional lainnya antara lain Sekretariat ASEAN, Unesco, WHO, UNDP, Komisi Eropa dan juga Bank Dunia. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008