Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis pagi, kembali terpuruk ke level 2.400 akibat tertekan pelemahan bursa global dan regional. IHSG sesi pagi ditutup anjlok 67,882 poin (2,66 persen) untuk berada di posisi 2.488,360, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, melemah 16,051 poin (2,91 persen) ke level 535,152. Analis Riset PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, mengatakan pergerakan indeks BEI masih tergantung dari pergerakan bursa global dan regional. Menurut Poltak, belum ada keyakinan terhadap kebijakan "The Federal Reserve (The Fed)" dalam mengatasi krisis kreditnya juga menjadi pertimbangan pelaku pasar. Naiknya harga minyak dunia hingga 110 dolar As per barel dan beberapa komoditi juga menjadi sentimen negatif perdagangan saham di bursa global. Bursa Wall Street AS Rabu malam dengan Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 46,57 poin atau 0,38 persen menjadi 12.110,24. Pelemahan Dow Jones tersebut diikuti oleh bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 yang menurun 452,22 poin ke posisi 12.408,90, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi melemah 715,47 poin ke posisi 22.707,28 dan bursa Singapura dengan Straits Times terkoreksi 74,38 poin ke level 2.843,55 di akhir sesi pagi. Kondisi inilah yang menekan perdagangan saham di BEI kembali didominasi saham yang turun sebanyak 154 dibanding yang naik hanya 13, sedangkan 36 stagnan dan 253 belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp250 menjadi Rp6.050, Gas Negara terangkat Rp500 ke level Rp13.950, Telkom melemah Rp100 ke harga Rp9.400 dan Aneka Tambang turun Rp125 ke posisi Rp3.750. Volume perdagangan mencapai 1,032 miliar saham dengan nilai Rp2,112 triliun dari 25.151 kali transaksi.
Copyright © ANTARA 2008