Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Lampung yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Maringgai Kabupaten Lampung Timur memberikan pelatihan pembuatan keripik daun mengkudu kepada warga setempat karena di desa itu terdapat pohon mengkudu dalam jumlah yang banyak.

"Pembuatan keripik daun mengkudu dipilih karena ada banyak pohon mengkudu di sekitar pekarangan rumah warga yang dapat digunakan sebagai penghasilan tambahan dan menopang perekonomian warga," kata Ferly, salah satu mahasiswi KKN Universitas Lampung, di Desa Maringgai, Lampung Timur, Kamis.

Mahasiwa itu melihat jumlah pohon mengkudu berlimpah di pekarangan rumah warga setempat sehingga dibuat ide untuk memanfaatkan potensi yang ada.

Menurut dia, adanya pelatihan ini dapat membantu warga agar dapat memanfaatkan pohon mengkudu di sekitar pekarangan rumah.

Karena kebanyakan warga kurang mengerti manfaat pohon mengkudu, dan hanya tahu kegunaan buahnya saja.

"Bahkan banyak pohon yang ditebang, karena bagi warga pohon mengkudu tanaman yang tidak memiliki nilai untuk dijual, sehingga dengan adanya pelatihan pembuatan keripik daun mengkudu kepada warga Desa Maringgai, kami berharap warga desa dapat memanfaatkan pohon mengkudu untuk membuka usaha rumahan dan menambah penghasilan warga," kata Ferly.

Kehadiran mahasiswa KKN Unila memberi pelatihan daun mengkudu mendapat respons yang baik dari kepala dusun dan warga setempat.

"Bagi saya bagus sekali, adanya pelatihan pembuatan keripik daun mengkudu bisa menambah pengetahuan ibu-ibu desa sini, mumpung banyak daun dan pohon mengkudu di sekitar rumah", kata Hamidi, Kepala Dusun V Desa Maringgai.

Menurutnya, dengan adanya pelatihan pembuatan keripik daun mengkudu dapat menambah pengetahuan warga setempat dalam memanfaatkan pohon mengkudu untuk menopang perekonomian keluarga yang rata-rata hanya pergi ke ladang.

Selain itu, pelatihan ini juga bisa menjadi salah satu bentuk kegiatan positif bagi ibu- ibu pada sore hari daripada hanya duduk diam di rumah.

"Saya berharap ilmu yang didapat saat pelatihan ini dapat digunakan terus, dan tidak berhenti", kata Hamidi.

Tanggapan positif juga disampaikan oleh warga Desa Maringgai.

"Kita awalnya aneh ya dengar daun mengkudu dijadikan keripik soalnya tahunya hanya buah mengkudu saja yang dijadikan obat daunnya biasa dibuang karena pahit, tapi sesudah dicoba ternyata enak seperti keripik bayam", kata Ayu (35), salah satu warga Desa Maringgai.

Pelaksanaan pelatihan pembuatan keripik daun mengkudu bertujuan selain untuk memberdayakan pohon mengkudu yang berlimpah tetapi juga membantu warga Desa Maringgai yang terdiri dari enam dusun untuk memperoleh pendapatan tambahan melalui produksi rumahan keripik daun mengkudu.

Baca juga: Mahasiswa Unila olah biji karet jadi kerupuk
Baca juga: 30 mahasiswa UGM KKN-PPM di Pulau Samberpasi Biak
Baca juga: 600 mahasiswa Unand ikuti KKN tematik pencegahan stunting

Pewarta: Hisar Sitanggang/Ruth Intan SM
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019