Pristina (ANTARA News) - Pemerintah Kosovo berencana membuka paling tidak 20 kedutaan besar di seluruh dunia, kata Wakil Perdana Menteri Hajredin Kuqi, Rabu. "Dalam tahun ini, Kosovo akan berusaha membuka kedutaan besarnya di berbagai negara berbeda di dunia," kata Kuqi di Pristina. Ia tak merinci di negara mana Kosovo akan menempatkan misi diplomatik pertamanya. Diperkirakan Washington, Brussels dan ibukota beberapa negara terkemukan Eropa akan menjadi tuan rumah pertama bagi kedutaan besar Kosovo. Proklamasi kemerdekaan Kosovo ditentang keras oleh Serbia, dan sekutunya, Rusia. Menteri Luar Negeri Serbia Vuk Jeremic meminta negara Barat dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB Selasa untuk mempertimbangkan kembali pengakuan mereka atas kemerdekaan Kosovo. Sebanyak 27 negara, termasuk 17 anggota Uni Eropa, telah mengakui Kosovo, dan enam negara lagi dalam proses pengakuan. Beberapa pejabat Kosovo mengharapkan makin banyak negara lagi akan mengakuinya. "Pemerintah Kosovo percaya bahwa hingga akhir 2008, negara terbaru di dunia tersebut akan diakui oleh 100 negara," kata Kuqi, seperti dilaporkan Xinhua. Kuqi mengatakan menjadi anggota Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia adalah prioritas utama bagi Kosovo. Kosovo, yang secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan dari Serbia pada Februari, tak dapat menjadi negara anggota PBB dalam waktu dekat karena penentangan kuat dari Serbia dan sekutunya, Rusia. (*)

Copyright © ANTARA 2008