Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mendekati tingkat rekor baru di atas 110 dolar AS per barel di perdagangan Asia, Kamis, menyusul terus merosotnya nilai tukar dolar AS, kata para dealer. Terus berlanjutnya penyerbuan para investor ke berbagai komoditi yang nampaknya sebagai upaya membendung inflasi dan juga pelemahan dolar telah mendorong harga minyak terus melambung, kata mereka kepada AFP. Dalam perdagangan pagi, kontrak utama New York untuk minyak mentah light sweet pengiriman April diperdagangkan pada kisaran 110,12 dolar AS per barel sebelum menurun menjadi 109,85 dolar per barel. Harga-harga minyak New York ditetapkan pada tingkat perdagangan baru 110,20 dolar pada Rabu selama beberapa jam perdagangan AS, sebelum ditutup pada rekor tinggi baru 109,92 dolar AS per barel. Sementara harga minyak di New York menembus 110 dolar AS per barrel untuk pertama kalinya, Rabu, melanjutkan rekor kenaikkannya di tengah kekhawatiran tentang pasokan. Rekor baru terjadi karena kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis light sweet, untuk pengiriman April, mencapai 110,20 dolar AS per barrel. Para pedagang mengatakan jatuhnya dolar AS juga turut memicu kenaikan harga minyak dunia, sehubungan harga minyak mentah dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli, yang memegang mata uang kuat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008