UKM harus dapat memanfaatkan kesempatan ini agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan perkembangan digital yang sangat pesat sudah saatnya Indonesia tidak hanya menjadi target pasar,
Bukittinggi (ANTARA) - Pasar Digital Indonesia menyumbang 1 dolar Amerika Serikat (AS) dari tiap 2 dolar AS yang dibelanjakan di Asia Tenggara, atau menyumbang 50 persen transaksi belanja daring di kawasan tersebut.
"Nilai ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan masih sangat mungkin untuk dikembangkan," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemkominfo RI, Septriana Tangkary di Bukittinggi, Kamis.
Salah satu caranya, menurut dia adalah dengan mendorong sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) "terjun" ke pasar digital tersebut.
Ia menjelaskan dengan semakin banyaknya UMKM yang terlibat dalam ekonomi digital melalui pita lebar, bisnis elektronik, media sosial, teknologi awan, dan platform telepon seluler atau ponsel, maka akan bertumbuh lebih cepat dari segi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, serta menjadi lebih inovatif dan lebih kompetitif menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"UKM harus dapat memanfaatkan kesempatan ini agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan perkembangan digital yang sangat pesat sudah saatnya Indonesia tidak hanya menjadi target pasar," terangnya.
Data Kemkominfo pada 2018 sebanyak 9,61 juta unit UMKM dari 60 juta unit usaha sudah memanfaatkan platform online. Ini bisa terus dikembangkan dengan target pasar penetrasi pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 171,17 juta.
Menurutnya pemerintah telah menyusun Peta Jalan E-Commerce Nasional, hasil kolaborasi lebih dari delapan kementerian dan lembaga pemerintah, yang jika terimplementasikan tepat waktu maka terproyeksikan nilai transaksi E-Commerce sebesar US$ 130 Milyar pada tahun 2020.
Baca juga: Peluang mata uang digital Libra Facebook di pasar Indonesia
Hal itu bukan tidak mungkin karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit.
Dari segi infrastruktur, Kemkominfo meningkatkan akses internet ke seluruh Indonesia, dari yang di daerah tadinya hanya bisa SMS saja sekarang bisa menggunakan layanan internet. Proyek Palapa Ring sudah sampai ke Indonesia bagian Timur.
Mengingat pentingnya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan E-Commerce serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM Indonesia yang akan menyasar para pelaku di seluruh Indonesia, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim akan mengadakan kegiatan Forum Sosialisasi Menembus Era Pasar Digital: Semua bisa jualan online sekaligus launching buku "Semua Bisa Jualan Online".
Kegiatan itu berlangsung pada Kamis (17/7) di Auditorium Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, sekaligus sebagai penghormatan terhadap proklamator Indonesia itu.
Baca juga: Pelaku UMKM diminta jeli bidik segmen saat garap pasar daring
Forum sosialisasi merupakan wadah sosialisasi dimana masyarakat sebagai peserta forum dapat berinteraksi langsung dengan para narasumber terkait tema yang diangkat.
Septriana Tangkary menambahkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendidik dan mendorong masyarakat memaksimalkan "marketplace" dalam transaksi dagang (E-Commerce) serta pengembangan industri melalui jualan online dengan skala global.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Direktur IKPM Kementerian Kominfo RI, Septriana Tangkary, Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi Dt. Batujuah, Komunitas Kebaya, Kopi, dan Buku, Tatty Aprilyana, Pelaku Usaha Industri Garam Henny Lukman, serta Ronaldo Tan dari Bukalapak Padang dengan moderator Satto Raji, Co-Founder Bloggercrony.
Sementara Ronaldo Tan dari Bukalapak Padang pada forum sosialisasi ini memaparkan tips dan trik agar produk UMKM lebih berkualitas sehingga bisa meningkatkan nilai jual produk di "markerplace".
Baca juga: Menkominfo: UMKM masa depan ekonomi digital
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019