Subang (ANTARA) - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyebutkan Indonesia membutuhkan mentalitas untuk menjadi bangsa yang adidaya.
"Cara berpikir kita. Pola bertindak kita. Pola perilaku kita yang belum kita selesaikan untuk bisa bangkit menjadikan kita sebagai bangsa adidaya," kata Surya saat menerima anugerah Lencana Bintang Astha Hannas dari Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia (PKBI) Astha Hannas, di Subang, Jawa Barat, Kamis.
Menurut dia, perilaku seperti itu yang dibutuhkan dan perlu diperjuangkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Surya mengaku, Indonesia telah memenuhi syarat untuk bisa menjadi negara maju. Posisi strategis dari letak geografis wilayah dan luas negeri Indonesia menjadi modal besar.
"Tidak salahnya kalau kita berharap untuk memperkuat semangat tekad yang ada pada diri kita untuk bisa menjadikan bangsa yang super perkasa. Karena hampir semua persyaratan yang memang dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi sebagai suatu bangsa yang besar telah kita miliki," ujarnya.
Namun, kata Surya, ada satu syarat yang masih tertinggal untuk bisa menjadi negara besar, yakni mentalitas.
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyebutkan kemajuan teknologi boleh dan wajib dimiliki, namun otentik sebagai bangsa Indonesia tidak boleh ditinggalkan.
"Kita tidak ingin Indonesia kehilangan jati dirinya," kata Surya.
Ia pun mengaku khawatir kemajuan teknologi juga berdampak pada kehilangan sifat asli bangsa Indonesia.
"Kita tidak ingin kehilangan sifat asli kita sebagai bangsa Indonesia yang murah sapa, saling senyum, bekerja sama membangun dengan semangat gotong royong," tuturnya.
Ketua Dewan Pembina Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Ermaya Suradinata, juga mengingatkan, atmosfer perubahan iklim dunia dengan cepat berubah. Belum lagi perkembangan ekonomi digital yang semakin cepat dan diakselerasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia yang semakin modern.
Baca juga: Surya Paloh terima penghargaan Lencana Bintang Astha Hannas
"Namun di sisi lain terkikis nilai-nilai dasar Pancasila dan budaya khususnya Indonesia. Saat ini dibutuhkan sekolah NKRI untuk menggerakkan gerakan revolusi mental yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar karakter bangsa Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sangat dibutuhkan semangat bagi pemuda yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang yang paham akan nilai-nilai revolusi mental.
"Sehingga, akan lahir pemimpin yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan tidak rendah diri dalam menghadapi persaingan global," kata Ermaya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019