Pasar minyak sangat tertekan penumpukan cadangan musiman dalam persediaan bensin, yang biasanya merupakan pertanda hal-hal buruk yang akan datang
Tokyo (ANTARA) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia pada Kamis pagi, memperpanjang penurunan hari keempat, setelah data resmi menunjukkan persedian produk minyak AS seperti bensin naik tajam pekan lalu.
Kondisi itu menunjukkan permintaan yang lemah selama puncak musim mengemudi.
Minyak mentah berjangka Brent turun 15 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 63,51 dolar AS per barel pada pukul 00.44 GMT (07.44 WIB). Patokan global Brent merosot 1,1 persen pada perdagangan Rabu (17/7/2019).
Baca juga: Minyak turun untuk hari kedua di Asia karena produksi Teluk AS kembali
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 26 sen atau 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 56,52 dolar AS per barel. Patokan AS WTI turun 1,5 persen di sesi perdagangan sebelumnya.
Sementara data pada Rabu (17/7/2019) dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan penarikan lebih besar dari yang diperkirakan dalam stok minyak mentah pekan lalu, para pedagang fokus pada peningkatan besar dalam persediaan produk olahan yang menyeret harga turun.
"Pasar minyak sangat tertekan penumpukan cadangan musiman dalam persediaan bensin, yang biasanya merupakan pertanda hal-hal buruk yang akan datang," kata Stephen Innes, managing partner di Vanguard Markets.
Baca juga: Harga minyak sedikit melemah di Asia jelang rilis data ekonomi China
"Konsumsi bensin sangat lemah ketika konsumen AS berada di musim mengemudi puncak," katanya.
Persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel, kata EIA, lebih besar dari perkiraan analis untuk penurunan 2,7 juta barel.
Namun, stok bensin naik 3,6 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 925.000 barel. Stok distilasi naik 5,7 juta barel, jauh lebih besar dari ekspektasi untuk kenaikan 613.000 barel, data EIA menunjukkan.
Baca juga: Hadapi badai tropis Teluk Meksiko, harga minyak naik di pasar Asia
Produksi minyak mentah terganggu minggu lalu oleh Badai Barry, yang datang ke daratan pada Sabtu (13/7/2019) di Louisiana tengah sebagai badai Kategori 1, badai besar pertama yang menghantam Teluk Meksiko AS musim ini.
Lebih dari setengah produksi minyak mentah harian di Teluk Meksiko tetap offline pada Selasa (16/7/2019) karena sebagian besar perusahaan minyak menyediakan kembali staf mereka untuk melanjutkan produksi, setelah dievakuasi akhir pekan lalu.
Pasar juga mengabaikan insiden lain yang melibatkan kapal tanker di Timur Tengah di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Pejabat AS mengatakan mereka tidak yakin apakah sebuah kapal tanker minyak yang ditarik ke perairan Iran direbut oleh Iran atau diselamatkan setelah menghadapi kegagalan mekanis seperti yang Teheran tegaskan, menciptakan sebuah misteri pada saat ketegangan tinggi di Timur Tengah.
Baca juga: Harga minyak naik lebih dari satu persen di Asia
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019