Bangkok (ANTARA News) - Para pemimpin protes di jalan tahun 2006 terhadap mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra, Rabu, berikrar akan melakukan unjukrasa kembali terhadap dia atas apa yang disebut campur tangan dalam sidang korupsinya. Unjukrasa-unjukrasa yang dipimpin Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) terhadap korupsi yang dituduh dilakukan Thaksin mengundang puluhan ribu orang dua tahun lalu, dan meningkatkan ketidakstabilan politik yang berakibat pada kudeta yang menggulingkan dia. "Pada 28 Maret kami berencana memulai kembali perjuangan-- itu akan merupakan pertemuan pertama kami sejak kudeta itu," kata jurubicara PAD Suriyasai Katasila. Tetapi kelompok itu tidak berencana turun ke jalan-jalan. Mereka hanya menyelenggarakan satu acara di Universitas Thamasat, di mana mantan tuan rumah bincang-bincang Sondhi Limthongkul akan menjelaskan klaim-klaim mereka terhadap Thaksin. Sondhi adalah salah seorang dari para pemimpin penting dari protes-protes terdahulu, tetapi sejak itu terhenti karena masalah hukum nya sendiri setelah pidato-pidato publiknya mengakibatkan banyak gugatan fitnah. Para anggota PAD menuduh sekutu-sekutu Thaksin di pemerintah baru Thailand memasukkan para pejabat pro Thaksin dan para perwira polisi di jabatan-jabatan tingkat tinggi, yang mereka klaim akan mempengaruhi kasus-kasus korupsi yang melibatkan mantan perdana itu yang disingkirkan itu. Pemilu Desember lalu telah membawa sekutu-sekutu Thaksin di Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dalam pemerintahan, yang membuka jalan bagi saudagar yang menjadi politikus itu pulang pada 28 Februari setelah 17 bulan tinggal di pengasingan. "Thaksin merupakan satu masalah dan menimbulkan ancaman pada negara kita," kata PAD dalam sebuah pernyataan. PAD dan jaringan-jaringan yang terkait siap memerangi diktator kapitalis itu dan siap melakukan tindakan yang damai sesuai konstitusi." Thaksin Rabu pagi mengaku tidak bersalah atas tuduhan korupsi yang menyangkut melakukan transaksi pembelian properti untuk istrinya, dalam kasus pertama yang dihimpun para penyelidik dukungan militer terhadapnya untuk menyeretnya ke pengadilan. Pada 3 April ia kembali akan diperiksa para jaksa yang akan memutuskan apakah membawa dia pada kasus pengadilan lainnya terhadapnya menyangkut tuduhan kecurangan sekuritas. Itu adalah kasus yang dituduh PAD pemerintah akan berusaha untuk hapuskan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008