Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Agustus turun 0,84 dolar AS menjadi menetap pada 56,78 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman September turun 0,69 dolar AS menjadi ditutup pada 63,66 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Menurut Laporan Status Minyak Mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (17/7), persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Juli menjadi 455,9 juta barel, sekitar empat persen di atas rata-rata lima tahun untuk saat ini.
Namun, persediaan produk-produk minyak naik secara signifikan. Total persediaan bensin meningkat 3,6 juta barel pada minggu lalu dan persediaan bahan bakar distilasi meningkat 5,7 juta barel, laporan tersebut menunjukkan.
Para analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan penurunan pasokan 1,5 juta barel untuk bensin dan peningkatan 300.000 barel untuk produk destilat.
Harga minyak juga kehilangan beberapa dukungan di tengah tanda-tanda potensi kemajuan menuju negosiasi antara Washington dan Teheran.
Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran telah memburuk secara signifikan setelah Washington meninggalkan secara sepihak dari pakta nuklir penting pada Mei 2018 serta menerapkan kembali sanksi-sanksi energi dan keuangan, yang telah dihapus berdasarkan kesepakatan, terhadap Iran.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Selasa (16/7) bahwa Iran siap untuk memasuki negosiasi atas program misilnya, mengurangi kekhawatiran atas kemungkinan gangguan aliran minyak di Timur Tengah. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga minyak global berbalik jatuh, saat ketegangan Iran-AS mereda
Baca juga: Minyak stabil di Asia, setelah jatuh terendah lebih dari seminggu
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019