Jakarta (ANTARA News) - Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Februari 2008 telah menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) relatif sama dengan bulan sebelumnya dan masih berada pada level pesimis, dengan penurunan sebesar 2,1 poin. Dalam survei konsumen yang dipublikasikan BI, menurunnya IKK tersebut didorong oleh makin pesimisnya indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) sebesar 3,5 poin dan berkurangnya optimisme konsumen terhadap indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 0,8 poin. Penurunan IKK ini disebabkan oleh menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 5,2 poin, ketersediaan lapangan kerja sebesar 1,7 poin, ekspektasi ekonomi sebesar 1,0 poin dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja sebesar 1,1 poin. Selain itu juga diikuti oleh optimisme yang menurun terhadap penghasilan saat ini sebesar 3,7 poin dan ekspektasi penghasilan sebesar 0,1 poin. Secara tahunan, IKK tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya dengan indeks sebesar 92,4. Survei Konsumen ini dilaksanakan terhadap kurang lebih 4. 655 rumah tangga sebagai responden (purposive random sampling) di 18 kota, diantaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang , Ambon, dan Banten. Indeks Keyakinan Ekonomi (IKE) Pada Februari 2008 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mengalami penurunan sebesar 3,5 poin dibanding bulan lalu. Penurunan tersebut terjadi pada seluruh komponen IKE, yaitu semakin pesimisnya konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 5,2 poin dan ketersediaan lapangan kerja sebesar sebesar 1,7 poin. Juga diikuti oleh optimisme yang menurun terhadap penghasilan saat ini sebesar 3,7 poin. Dibandingkan tahun lalu, IKE mengalami peningkatan sebesar 3,2 poin dengan indeks 82,5. Peningkatan tersebut disebabkan oleh berkurangnya pesimisme konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama sebesar 6,4 poin dan ketersediaan lapangan kerja sebesar 3,9 poin. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Februari 2008 tidak menunjukan pergeseran yang berarti dibanding bulan lalu atau hanya mengalami penurunan sebesar 0,8 poin dan masih berada pada level optimis. Optimisme yang menurun tersebut terjadi pada seluruh komponen IEK yaitu, ekspektasi penghasilan sebesar 0,1 poin. Kemudian diikuti oleh semakin pesimisnya konsumen terhadap ekspektasi ekonomi dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja masing-masing sebesar 1,0 poin dan 1,1 poin. Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Penghasilan Konsumen masih tetap optimis terhadap ekspektasi penghasilan mereka pada enam bulan yang akan datang dan tidak mengalami pergerseran yang berarti dibanding bulan lalu sebagaimana tercemin pada indeks bulan Februari sebesar 129,6. Ekspektasi Harga Pada Februari 2008, konsumen mengekspektasikan akan terjadi kenaikan harga pada tiga bulan dan enam bulan mendatang sebagaimana tercermin pada indeks ekspektasi harga masing-masing sebesar 176,7 dan 177,8. Ekspektasi terhadap kenaikan harga tertinggi pada tiga bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan (178,0) yang diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (173,3) serta kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar (168,9). Sementara itu, ekspektasi terhadap kenaikan harga tertinggi pada enam bulan mendatang diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan (176,1), diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (172,3) serta kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar (170,1). Ekspektasi Suku Bunga dan Jumlah Tabungan Tingkat suku bunga tabungan pada enam bulan mendatang diperkirakan oleh konsumen akan mengalami peningkatan, dengan indeks sebesar 109,4. Sementara itu, jumlah tabungan pada 6 bulan mendatang diperkirakan oleh responden akan meningkat meski sedikit melemah sebagaimana tercermin dari indeks sebesar 115,0 menjadi sebesar 114,0. Perkiraan Kondisi Ekonomi Ekspektasi responden terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang masih sama dengan bulan sebelumnya, berada pada level pesimis dengan indeks sebesar 92,6 setelah berada pada level optimis sejak Juni 2006. (*)
Copyright © ANTARA 2008