Depok (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang penginderaan jauh.

"Ada perbedaan dasar terkait dengan SDGs ini, yaitu mempunyai tema umum (general), "No one left behind". Jadi tidak ada seorangpun yang tertinggal dari pembangunan berkelanjutan," kata Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin saat membuka Seminar Nasional Penginderaan Jauh (Sinas Inderaja) Ke-6 yang digelar LAPAN, di Depok, Rabu.

LAPAN melalui Kedeputian Bidang Penginderaan Jauh menyelenggarakan Seminar Nasional Penginderaan Jauh Ke-6 yang bertemakan "Peningkatan Pemanfaatan IPTEK Penginderaan Jauh untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

Seminar penginderaan jarak jauh selalu diadakan setiap tahunnya dan sudah memasuki penyelenggaraan ke-6. Seminar kali ini menekankan pada pembangunan berkelanjutan yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

Tercantum dalam Pasal 126 Perka No.8 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh bertugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan perekayasaan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang pemanfaatan penginderaan jauh. Singkatnya, penginderaan jauh bertugas mengumpulkan data dan meneliti wilayah dari jarak jauh menggunakan satelit.

Sesuai dengan tugasnya, sebanyak 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dinilai dapat terwujud dengan dukungan teknologi penginderaan jauh.

"Penginderaan jauh mempunyai peran yang besar, mulai dari aspek pemetaan yang menjadi dasar nanti untuk kebijakan-kebijakan perencanaan, sampai dengan aspek pemanfaatannya untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan, sampai dengan kebencanaan," ujar Djamal.

Seminar Nasional Penginderaan Jauh (Sinas Inderaja) ke-6 dihadiri oleh 321 peserta yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, peneliti hingga mahasiswa. Tak hanya peserta, dalam seminar ini sejumlah perwakilan lembaga dan kementerian turut hadir sebagai pembicara, seperti Staff Ahli BAPENNAS, Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN, hingga perwakilan Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung.

Saat ini LAPAN adalah penyedia data penginderaan jarak jauh secara nasional yang telah mendapat lisensi pemerintah.

"Seluruh data berlisensi pemerintah Indonesia, artinya seluruh Instansi pemerintah, baik pusat maupun di daerah berhak mendapatkan data," kata Deputi Bidang Pengineraan Jauh LAPAN Dr. Orbita Roswiniarti.

Data-data tersebut tersedia dalam berbagai resolusi, baik resolusi menengah hingga resolusi sangat tinggi, yang telah diperoleh dari stasiun bumi yang tersebar di Indonesia.

Orbita mengharapkan agar penginderaan jauh ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan pencapaian SDGs. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dan penginderaan jarak jauh dapat mempercepat pencapaian SDGs.

"2030 itu kan terasa cepat kalau kita tidak mulai bergerak. Dan kita sudah mulai bergerak, dan seminar ini menghimpun seluruh stakeholder yang terkait, baik Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah hingga melibatkan pihak swasta yang terkait, agar kita bisa mempercepat pencapaian SDGs," ujar Orbita.

Dalam lingkup PBB, pada suatu komite pemanfaatan teknologi antariksa untuk tujuan damai juga telah dibuat agenda pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berbasis keantariksaan untuk mencapai target 2030. Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin menegaskan, dalam penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, langkah yang dilakukan setiap negara berdasar pada kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.

"Teknologi penginderaan jauh bisa optimal untuk dimanfaatkan bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk bangsa Indonesia," kata Djamal.

Untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), banyak aspek yang bisa didukung oleh teknologi LAPAN dengan teknologi penginderaan jauh. Djamal merinci sejumlah poin yang dapat didukung teknologi penginderaan jauh.

"Lima tahun ke depan, LAPAN ingin menjadi penggerak sektor pembangunan berbasis pada IPTEK penerbangan dan antariksa yang unggul," jelasnya.

Agar dapat berkontribusi untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dalam seminar ini LAPAN hanya mengambil beberapa fokus saja yang dibahas. Terdapat lima subtema poin yang dibahas terkait pemanfaatan penginderaan jauh.

Pertama, peran pemanfaatan penginderaan jauh untuk air bersih dan sanitasi Layak, seperti tujuan SDGs ke-6. Kedua, pemanfaatan penginderaan jauh untuk kota dan komunitas berkelanjutan (SDGs 11). Ketiga, pemanfaatan penginderaan jauh untuk perubahan iklim (SDGs 13). Keempat pemanfaatan penginderaan jauh untuk ekosistem laut (SDGs 14) dan Kelima untuk Ekosistem Darat (SDGs 15).*

Baca juga: Kepala LAPAN: Planetarium daya tarik anak-anak gemari sains

Baca juga: Lapan: seluruh wilayah Indonesia saksikan gerhana bulan sebagian Rabu

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019