"Keseluruhan (kulit) yang berlebih (dibuang), tentu itu bertahap, tidak bisa sekaligus, dan karena itu hampir seperti baju yang hilang, makanya setelah operasi harus dipasang baju khusus supaya tidak mengganggu proses penyembuhan nantinya," kata Dokter Spesialis Anak, Tisnasari Hafsah di RSHS, Kota Bandung, Rabu.
Sebelum menjalani operasi, kata Tisnasari, tim dokter perlu untuk mengecek kondisi kesehatan Arya. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan saat operasi.
"Kita mempersiapkan fisiknya maupun apakah ada masalah-masalah sebelum operasi, jadi kalau misalkan ada masalah kita harus atasi sebelumnya gitu," kata dia.
Dia menyebutkan operasi Arya akan dilakukan sekitar dua pekan ke depan. Maka dari itu, Tisnasari menyarankan agar Arya mengonsumsi sejumlah makanan yang bergizi serta cukup kalori.
Selain itu ia menyarankan Arya agar melakukan aktifitas olahraga supaya otot-ototnya dapat kembali normal. Karena menurutnya saat Arya mengidap obesitas sejumlah otot di tubuhnya jarang digerakkan.
"Semuanya bagus (kondisi Arya), persiapan operasi Insyaallah baik," katanya.
Hari ini (17/7) Arya ditemani kedua orang tuanya kembali mendatangi RSHS untuk menjalani pengecekan kondisi fisik. Arya terlihat segar dan mampu berjalan dengan baik setelah berat badannya yang dulu mencapai 192 Kg kini telah berhasil turun seberat 87 Kg.
Sementara itu Arya sendiri mengaku setelah bobotnya turun, ia mencoba berolahraga dengan bermain sepak bola. Walaupun demikian, ia mengaku kulit sisa obesitasnya dapat mengganggu mobilitasnya.
"Tapi kalau bernafas sudah tidak sesak, sekarang lebih kuat main bolanya, dulu ga bisa sama sekali paling lima menit, tapi sekarang satu pertandingan bisa," kata Arya.*
Baca juga: Tim dokter RSHS Bandung nyatakan berat badan Arya stabil
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019