BUMN konstruksi itu juga telah mengaplikasikan Microsoft HoloLens yang merupakan teknologi Mixed Reality Smartglasses.

Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menggunakan teknologi digital dalam pekerjaan sejumlah proyek sebagai upaya menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0.

Director of System Development & Human Capital Management PT Waskita Karya (Persero) Tbk Hadjar Seti Adji dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, menjelaskan penggunaan teknologi digital di berbagai proyek yang dikerjakan membuat koordinasi di antara semua pihak yang terlibat dalam suatu proyek maupun tahap-tahap pembangunan dapat dilakukan lebih cepat, akurat, serta efektif dan efisien sesuai kebutuhan.

"Mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, hingga operasionalnya," kata Hadjar.

BIM Infrastructure Expert - System, Technology and Research Division Waskita Karya Taufiq Imam Hidayat menambahkan, perseroan juga sudah mengaplikasikan penerapan teknologi teranyar di sektor konstruksi.

Misalnya, penggunaan HoloLens sebagai media koordinasi BIM model secara hologram serta penggunaan UAV Drone sebagai alat ukur dan alat bantu untuk mendapatkan data topografi secara cepat atau sering disebut metode fotogrametri.

"Juga penggunaan Terrestrial Laser Scanning (TLS) sebagai alat ukur detail untuk mendapatkan data point cloud," imbuhnya.

BUMN konstruksi itu juga telah mengaplikasikan Microsoft HoloLens yang merupakan teknologi Mixed Reality Smartglasses.

Baca juga: Kementerian PUPR dorong teknologi "trenchless" bangun infrastruktur

Sensor kontrol yang digunakan pada alat ini menggunakan "gesture voice" dan "gesture" tubuh berupa "bloom", "tap", "ready", "drag" dan "hold".

Dalam penerapannya di dunia Architecture, Engineering and Construction, HoloLens digunakan sebagai media komunikasi dan koordinasi digital. BIM model yang sudah dibuat dapat dikirim ke kacamata ini dan tampilannya seperti hologram.

Akan tetapi, ketika menggunakan alat ini masih dapat melihat lingkungan sekitar, tidak seperti VR (virtual reality). Pemanfaatan VR sebagai alat visualisasi juga telah dikembangkan terlebih dahulu sebelumnya oleh Waskita.

"Dalam praktiknya, Waskita Karya menggunakan alat-alat ini ketika tender, ataupun rapat dengan 'owner' (pemilik)", kata Taufik.

Waskita Karya ikut serta dalam Autodesk Forum Indonesia 2019 yang diadakan Autodesk Asia Pte Ltd, bertajuk "The Future of Making" yang digelar di Jakarta, pekan lalu.

Taufik menjadi pembicara sesi AEC (Architecture, Engineering and Construction) Track: ’"Construction of the Future", sedangkan BIM Manager - System, Technology and Research Division Waskita Karya Kharis Alfi menyampaikan materi mengenai masa depan pekerjaan di tengah digitalisasi.

Bersama Bambang Tri Soepandji, Technical Director dari PT Mobil Anak Bangsa, Kharis menyampaikan seputar tren dan masa depan penerapan teknologi dan IoT (Inernet of Things) di dunia konstruksi. Juga bercermin ke industri manufaktur yang memanfaatkan otomasi dan robot dalam meningkatkan kendali mutu, biaya, dan produktivitas.
Baca juga: Waskita Karya terus genjot ekspansi bisnis di luar negeri

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019