Kuala Lumpur (ANTARA) - Hasil survei Institut Darul Ehsan (IDE) menyebutkan mayoritas rakyat Malaysia merasakan Tun Dr. Mahathir Mohamad perlu memegang kepimpinan Malaysia selaku perdana menteri tidak melebihi dua tahun.
Direktur Eksekutif IDE Prof Dato' Dr. Mohammad Redzuan Othman mengemukakan hal itu dalam pernyataannya kepada media di Kuala Lumpur, Rabu.
"Sebanyak 75 persen responden dalam Survei Malaysia 2019 yang dilakukan IDE berpandangan demikian. Hanya 22 persen saja berpandangan Tun Mahathir tidak perlu melepaskan jabatan," katanya.
Dari moyoritas rakyat yang menghendaki Tun Mahathir memimpin tidak melebihi dua tahun terbagi dalam empat kategori yaitu enam bulan dari sekarang adalah 44 persen, tidak melebihi dua tahun 36 persen dan serta merta sekitar 20 persen.
Survei IDE juga menanyakan pemimpin yang didukung menjadi perdana menteri Malaysia setelah Tun Dr. Mahathir, mayoritas rakyat Malaysia memilih Dato’ Seri Anwar Ibrahim (DSAI) di tempat pertama dari pelbagai daftar tokoh yang ada di Pakatan Harapan maupun oposisi.
"DSAI memperoleh 45 persen dibandingkan pelbagai tokoh yang didaftar untuk dipilih oleh responden. Tan Sri Muhyiddin Yaasin (Mendagri) di tempat kedua dan Dato’ Seri Azmin Ali (Menko Perekonomian) di tempat ketiga," katanya.
Dia mengatakan popularitas tokoh-tokoh lain adalah di bawah 10 persen daripada kalangan tokoh pemerintah maupun oposisi.
"Pemaparan ini adalah sebagian pemaparan dalam Forum Buku Anwar Ibrahim Perdana Menteri ke-8 yang diselenggarakan Special One Publication di Shah Alam pada 17 Juli 2019," katanya.
Data-data yang disampaikan ini, ujar dia, adalah sebagian hasil berdasarkan Survei Malaysia 2019 : Mood Rakyat #Moodofthenation yang dilakukan oleh IDE selama tiga hari pada 28 - 30 Juni 2019.
"IDE telah menjalankan survei persepsi rakyat yang telah dijalankan secara berkala sejak 2016 secara tatap muka oleh enumerator terlatih IDE," katanya.
Survei dilaksanakan secara sistematik dengan melibatkan 50 orang enumerator terlatih dengan 1,597 orang responden secara representatif melibatkan semua daerah pemilihan parlemen di Semenanjung Malaysia dari 222 parlemen.
Dia mengatakan IDE menggunakan inovasi terkini dalam riset ini dengan menggunakan tablet dan aplikasi IDE e-survei yang dibuat sendiri oleh IDE.
"Inovasi ini membolehkan profil sampel responden, lokasi enumerator dan tugas mereka dipantau secara ‘real time’ di meja operasi IDE untuk memastikan ketepatan survei berdasarkan profil responden yang telah ditetapkan," katanya.
Baca juga: Mahathir : Pakatan lahir untuk jatuhkan Barisan Nasional
Responden terdiri dari pelbagai kelompok melibatkan Melayu, China dan India serta terdiri dari pelbagai latar belakang pekerjaan, tempat tinggal, taraf pendidikan dan lain-lain.
Selain daripada survei yang dijalankan, IDE juga mengadakan pertemuan berkelompok dengan pelbagai kelompok untuk menentukan keabsahan penelitian.
"Survei yang dilakukan melibatkan jumlah kumulatif responden sebanyak 72,743 orang. Survei melibatkan 52 orang enumerator yang terdiri pelajar IPA dan IPS sekitar Lembah Klang," katanya.
Pemilihan responden dipilih secara "random sampling" dengan pertanyaan mengkaji penyelidikan berstruktur menggunakan inovasi apps IDE e-survei dan tablet. Tingkat kesalahan tiga persen dan 95 persen benar.
Baca juga: PM Malaysia Mahathir ulang tahun ke-94
Baca juga: Anwar Ibrahim bertemu Mahathir di Putrajaya
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019