Jakarta (ANTARA) - Kemacetan DKI Jakarta mendorong munculnya jasa logistik kurir sepeda selain menyediakan layanan pengiriman paket secara cepat, juga membawa misi sebagai pekerjaan yang ramah lingkungan.
"Kami memiliki misi meningkatkan layanan bisnis jasa logistik dan kurir yang ramah lingkungan," kata Pendiri dan COO Westbike Messenger Service (WMS) Hendi Rachmat kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
WMS boleh dikatakan sebagai pelopor profesi kurir sepeda di Jakarta. Bisnis ini pun semakin meluas hingga berkembang di 27 kota di Indonesia, tercatat ada sekitar 200 kurir di bawah asosiasi kurir sepeda Indonesia atau Indonesia Bike Messenger Association (IBMA).
Awal mula terbentuk WMS tahun 2013 sebagai komunitas penggiat sepeda fixed gear atau Fixie. WMS kini berdiri sebagai satu-satunya perusahaan jasa logistik kurir sepeda sedangkan yang lainnya baru berupa komunitas.
Khusus di Jakarta, WMS memiliki 80 orang kurir sepeda yang melayani antar jemput paket dan dokumen di lima kota administrasi DKI Jakarta.
"Layanan kurir sepeda beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB," kata Hendi.
Ia mengatakan terobsesi untuk menghidupkan kembali jasa logistik kurir sepeda di Indonesia yang pertama kali dipopulerkan oleh tukang pos pada era 50 an.
Menurut dia, kondisi Ibu Kota Jakarta sangat cocok untuk berkembangnya bisnis kurir sepeda. Kemacetan yang semakin hari semakin parah dan polusi udara yang kian memburuk.
Kondisi ini menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat Ibu Kota untuk menggunakan jasa kurir sepeda. Para pengguna jasa kurir sepeda ini berasal dari berbagai kalangan mulai karyawan perkantoran dan pelaku usaha UMKM.
Cara kerja kurir mengambil pesanan paket dari pelanggan, lalu mengirimkannya sesuai alamat dengan menggunakan sepeda.
Kebanyakan para kurir beraktivitas di kawasan sentra bisnis, perkantoran DKI Jakarta dan sentra UMKM. Terdata dua jenis layanan yakni paket VIP sehari sampai dengan biaya Rp50 ribu dan paket VVIP dua jam sampai dengan tarif Rp100 ribu.
Kurir sepeda juga menjadi alternatif pekerjaan baru bagi para lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan selain menjadi pengendara ojek online yang jumlahnya kian menjamur.
"Dibutuhkan minat yang tinggi untuk menjadi kurir sepeda, serta punya misi yang sama yakni mengurangi kemacetan dan polusi Jakarta," kata Hendi.
Akmal (31) salah satu kurir sepeda baru memulai profesi ini awal bulan lalu setelah berhenti dari pekerjaan lamanya sebagai manajer toko restoran cepat saji di wilayah Jakarta.
Ia memilih profesi kurir sepeda diawali karena hobi bersepeda yang sudah dilakoni sejak masa SMA.
"Awalnya dari hobi, selain itu juga ingin mengurangi polusi terutama di wilayah saya tinggal Jakarta Barat," kata Akmal.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019