"Ini tidak benar dan saya tersinggung atas hasil survei Kemendagri tersebut," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pada Rakernas Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional, Kemendagri mengungkapkan hasil survei di 12 provinsi di Indonesia masih banyak daerah yang belum hafal Pancasila.
Baca juga: BSSN ingatkan peran penting Pancasila hadapi perang Siber
Baca juga: Kemendikbud ubah metode pengajaran mata pelajaran Pancasila
Baca juga: Akademisi : Pengubahan pelajaran Pancasila perkuat cinta NKRI
Hasil survei tersebut menyebutkan dan Bangka Belitung menjadi provinsi yang warganya paling banyak tidak hafal Pancasila yakni 60 persen. Kalimantan Timur tidak hafal Pancasila 50 persen, Jawa Tengah 28 persen.
"Kami menghargai hasil survei tersebut, namun kita mempertanyakan metode dan kapan survei ini dilakukan oleh kementerian, karena tidak mungkin 60 persen dari 1,2 juta pendudukan daerah ini tidak hafal Pancasila," katanya.
Menurut dia implementasi nilai-nilai Pancasila di Bangka Belitung sangat terlihat di dalam masyarakat, misalnya kerukunan umat beragama, toleransi, semangat gotong royong dan nilai-nilai Pancasila lainnya yang masih terjaga dengan baik.
Bahkan, tingkat kerukunan umat beragama di Bangka Belitung tertinggi di Indonesia dan dapat dijadikan contoh nasional.
"Alhamdulillah hingga saat ini Bangka Belitung masih menjadi provinsi teraman di Indonesia, karena tingkat toleransi masyarakat yang tinggi dan ini salah satu implementasi nilai-nilai Pancasila di daerah ini," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019