Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr. Ir. Hammam Riza berharap inovasi pengembangan kendaraan bermotor listrik (KBL) akan mendorong kesiapan Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.
"Hasil inovasi inilah yang kita harapkan akan mendorong Indonesia termasuk ke dalam industri 4.0," katanya dalam sambutan acara Electric Vehicle Focus Group Discussion (FGD) bertema "Menyongsong Era Kendaraan Listrik. Siapkah kita" di Jakarta, Rabu.
Hammam meyakini KBL sebagai salah satu disruptive technologies atau teknologi desruptif yang dinantikan oleh semua pihak.
Inovasi teknologi disruptif itu, kata dia, diharapkan akan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia.
Baca juga: Pemerintah siapkan tahapan industri kendaraan bermotor listrik
"Menjadi jaringan nilai baru yang menggantikan kendaraan berbasis fosil dengan kendaraan bermotor listrik," katanya.
Tentu saja, inovasi baru ini harus disertai dengan upaya sosialisasi dan pengamatan terhadap seluruh perkembangan, imbuh dia.
Dia mengatakan diskusi tentang KBL tersebut dia harapkam mampu mendorong terwujudnya teknologi yang ramah lingkungan.
Keinginan untuk menguasai dan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut pada akhirnya diharapkan juga mampu memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia, lanjutnya.
"Karena kesiapan bangsa kita dalam memasuki KBL ini tentu saja disambut dengan antusias yang tinggi untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan yang mendorong daya saing kendaraan bermotor listrik di Indonesia," katanya.
Baca juga: Cukai karbon untuk kendaraan bermotor
Baca juga: Pengamat: Pengenaan cukai lebih tepat dibandingkan pelonggaran PPnBM
Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019