Kalau misal kami buat kebijakan, tahun depan 50 persen plastik harus menggunakan bioplastik, maka ini akan menjadi gerakan mengurangi sampah plastik dan 2-5 tahun kemudian bisa 100 persen
Salatiga (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong penggunaan plastik yang ramah lingkungan dalam berbagai kesempatan sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan.
"Ternyata kita sudah punya bioplastik yang ramah lingkungan, tapi sayang kurang populer dan tugas pemerintah adalah mendorong semua inovasi tentang pengelolaan sampah, termasuk pemanfaatan bioplastik," katanya saat menghadiri pameran produk inovasi dan kreasi lingkungan hidup dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Kota Salatiga, Rabu.
Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan mudah terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca, dan terbuat dari sumber biomassa seperti minyak nabati, amilum jagung, klobot jagung, amilum ercis, atau mikrobiota.
Menurut Ganjar, persoalan sampah plastik saat ini memang menjadi perhatian serius pemerintah, bahkan belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumpulkan seluruh gubernur, bupati/wali kota terkait penanganan persoalan sampah.
"Saya senang hari ini, ditampilkan banyak karya dari masyarakat termasuk dunia usaha tentang pengelolaan sampah plastik. Sudah ada contohnya, publik bisa melihat, ada barangnya, bisa digunakan, kalau ini semua dijalankan, maka kita bisa mengelola lingkungan dengan baik," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mendorong semua perusahaan plastik memroduksi bioplastik dan jika bersedia, maka pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan yang bersangkutan.
Gubernur Ganjar juga bertekad menjadikan Jateng menjadi provinsi bioplastik.
"Kalau misal kami buat kebijakan, tahun depan 50 persen plastik harus menggunakan bioplastik, maka ini akan menjadi gerakan mengurangi sampah plastik dan 2-5 tahun kemudian bisa 100 persen," katanya.
Salah satu produk yang menjadi perhatian publik dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu adalah plastik berbahan dasar singkong.
Ganjarpun langsung mengorek informasi dari perusahaan yang membuat plastik bernama bio plastik tersebut.
Direktur Sinar Jaya Plastindo Whelly Sujono kemudian mendekati Ganjar dan menerangkan bahwa perusahaannya yang terletak di Kabupaten Sukoharjo itu telah memproduksi plastik sejak 14 tahun lalu.
Selama ini, produk bio plastik sudah digunakan di sejumlah rumah sakit di Indonesia dan pihaknya juga sedang berjuang untuk memasarkan produknya ke mal, swalayan, dan pusat-pusat perbelanjaan.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Ganjar mengapresiasi langkah produsen bioplastik membuat plastik yang ramah lingkungan, apalagi produk itu muncul atas kesadaran perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca juga: Bioplastik segera jadi standar kantong plastik ekolabel
Baca juga: LIPI manfaatkan limbah sawit untuk bioplastik murni
Baca juga: DPR sarankan industri ciptakan plastik ramah lingkungan
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019