Dua hari lalu para pendukung Arsenal mengkritik sikap pasif pemilik Arsenal, Stan Kroenke, dalam merespons kampanye mengecewakan musim lalu yang selain gagal masuk Liga Champions juga kalah pada final Liga Europa melawan Chelsea.
"Siapa pun yang mengenal saya tahu betapa bergairahnya saya kepada Arsenal Football Club," kata Josh Kroenke, anak Stan Kroenke, seperti dikutip AFP. "Kritik ini berat untuk diterima? Sudah pasti. Tapi saya ada di bisnis ini bukan untuk mencari teman, saya ada di sini untuk menang."
"Jika ada orang yang menanyakan apa pun soal kepemilikan kami, yang saya pandang sebagai perwalian, para pendukung mempercayai kami menjadi perwalian untuk nilai-nilai, itulah yang coba kami lakukan. Kami berusaha menang sembari juga menghormati nilai-nilai dan tradisi klub ini."
"Saya duduk bareng grup-grup suporter. Saya tak takut duduk menghadapi pembicaraan keras dengan orang-orang karena saya transparan, kami transparan, kami tak menyembunyikan apa pun."
Baca juga: Fans Arsenal desak pemilik klub jangan pasif
Josh Kroenke menegaskan bahwa mereka akhirnya akan mengembalikan The Gunners ke masa kejayaannya.
"Bukan rahasia jika kami punya tagihan upah Liga Champions dalam anggaran Liga Europa saat ini. Itu faktanya," kata Kroenke seperti dikutip AFP. "Itu tidak berarti ayah saya atau saya pernah bilang soal pembatasan belanja. Kami tahu di mana kami perlu ada. Bukan soal siapa yang Anda beli, tapi bagaimana Anda membeli."
Joshe Kroenke mengakui Arsenal saat ini tidak aktif memburu para pemain top dunia, tapi Arsenal aktif mencari bakat ke seluruh dunia untuk membesarkan mereka di Arsenal Football Club.
Direktur Arsenal itu juga merilis surat terbuka kepada "Gooners seluruh dunia", "atas nama saya, ayah saya, keluarga saya dan Kroenke Sports & Entertainment".
Kroenke menyatakan mereka tidak setuju dengan pandangan Arsenal saat ini sedang di persimpangan jalan, tapi dia menyatakan memang perlu ada perubahan.
Baca juga: Arsenal dikecam Celtic karena tawar murah Tierney
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019