New York (ANTARA News) - Harga minyak melesat ke posisi tertinggi baru, Senin, di tengah kekhawatiran tentang melemahnya dolar AS dan ketatnya pasokan, sehingga para spekulan bertaruh mendorong pasar "rallly", kata para pedagang. Acuan kontrak minyak di New York dan London ditutup pada rekor tertinggi karena kantor Presiden AS George W. Bush mengindikasikan bahwa Wakil Presiden Dick Cheney secara pribadi akan meminta tokoh OPEC, Saudi Arabia, untuk meyakinkan kartel agar meningkatkan produksi minyak mentahnya. Kontrak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman April, melambung lebih dari 107 dolar AS per barrel untuk pertama kalinya dan kemudian menembus level 108 dolar AS, mencapai angka tertinggi selama ini pada 108,21 dolar AS. Acuan kontrak New York juga menciptakan rekor penutupan baru, naik 2,75 dolar AS pada 107,90 dolar AS, melumatkan rekor penutupan sebelumnya 105,47 dolar AS pada Kamis lalu. Di London, harga minyak jenis Brent North Sea untuk pengiriman April mencapai rekor tertinggi 104,42 dolar AS per barrel sebelum mantap dengan kenaikan 1,78 dolar AS pada rekor 104,16 dolar AS per barrel. Pada Kamis, harganya mantap (ditutup) pada 102,61 dolar AS. "Harga minyak mentah terus bergerak naik menciptakan sebuah gelembung yang pada suatu saat akan pecah," kata Phil Flynn, seorang analis Alaron Trading dikutip AFP. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memproduksi 40 persen minyak mentah dunia, dalam pertemuannya pekan lalu memutuskan mempertahankan target produksi hariannya 29,67 juta barrel, meski Bush dan lainnya meminta OPEC menaikkan produksinya untuk membantu menurunkan harga minyak.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008