London (ANTARA News) - Pertunjukkan kesenian Indonesia yang menampilkan Gending Lalayaran Sawangan Degung Sunda, memukau pengunjung yang memadati Teater Boneka di kota Split, Kroasia.First Secretary KBRI Budapest, Arena Sri Victoria, kepada ANTARA News di London, Senin, mengatakan bahwa pertunjukkan kesenian Indonesia itu adalah dalam rangkaian pameran Internasional Wisata dan Gastronomi di kota Split Kroasia.Rombongan kesenian Indonesia yang dipimpin Duta Besar Mangasi Sihombing itu, juga menampilkan Tari Panyembrama Tari Merak Sunda, Tari Jaipongan, Ronggeng Beken, dan Joget Kenyung Manis dengan didiringi gamelan rindik Bali. Menurut Sri, pada malam kesenian selain ditampilkan kesenian Indonesia juga kesenian dari Kroasia, Bosnia-Herzegovina dan Cina. Meskipun banyak negara asing yang ikut dalam pameran, hanya empat negara yang menampilkan seni budayanya dan Indonesia mendapat tempat di masyarakat setempat. Sri mengatakan, selama satu setengah jam Indonesia menampilkan empat penari dengan tiga penabuh gamelan yang merupakan warga negara Kroasia yang mendapat bimbingan dari KBRI Budapest itu. Nomor-nomor yang ditampilkan antara lain Gending Lalayaran Sawangan degung Sunda, Tari Panyembrama Bali, Tari Merak Sunda, Tari Jaipongan, Ronggeng Beken, dan Tari Joget Kenyung Manis yang didiringi gamelan rindik Bali. Pemerintah kota Split yang merupakan kota kedua terbesar di Kroasia menyampaikan penghargaan atas partisipasi Indonesia memeriahkan Pameran Sajam GAST Kroasia yang berlangsung pekan silam itu. Pernyataan itu disampaikan Walikota Split Mr. Nikola Kuret saat menerima kunjungan Dubes Indonesia Mangasi Sihombing di Balai Kota sebelum pertunjukan kesenian Indonesia di Teater Boneka. Sihombing mengatakan, penabuh gamelan yang ikut pementasan adalah mantan penerima beasiswa Darma Siswa Indonesia. Sebagai ungkapan terima kasih, ketua panitia Pameran Sajam GAST, Denis Sinovcic menyampaikan penghargaannya dengan memberikan souvenir khas berupa hasil produksi kota Split, yaitu anggur yang dipendam puluhan tahun di dasar laut.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008