Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada tahun ini menargetkan tiga perusahaan UKM (Usaha Kecil Menengah) masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sudah ada enam perusahaan UKM masuk bursa dan tahun ini tiga perusahaan UKM akan masuk bursa," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Sandiago Uno, seusai acara penandatangan dengan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) di Jakarta, Senin.
Menurut Uno, banyak kendala yang dihadapi oleh UKM untuk masuk ke bursa, seperti bentuk usaha, besarnya aset, biaya yang mahal, kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola perusahaan terbuka dan sebagainya.
Untuk itu, katanya, pihaknya melakukan kerjasama dengan BPUI serta Centre for Finance, Investment and Securities Law (CFISEL) untuk mencari formula guna memudahkan UKM masuk bursa.
"Kita akan menunggu hasil formula dari kerjasama ini, sehingga diharapkan lebih banyak UKM yang masuk ke bursa efek," harapnya.
Kerjasama HIPMI, BPUI dan CFISEL telah ditandatangani pada Senin ini dan dalam kerjasama ini akan membuat sebuah riset untuk membantu masuknya sektor UKM ke pasar modal dalam waktu enam bulan ke depan.
Uno pada waktu konferensi pers, mengungkapkan bahwa wujud kerjasama tersebut adalah dengan diadakannya riset bertema Alternatif Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia melalui Pasar Modal dan riset tersebut akan ditangani oleh CFISEL.
"Dalam enam bulan ke depan, solusi permanen dapat kita persembahkan, terutama mengenai bagaimana sektor UKM bisa masuk pasar modal," kata Uno.
Dia juga mengatakan bahwa hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan tidak saja oleh pelaku UKM, tapi juga oleh regulator pasar modal dan tim ekonomi pemerintah dalam pembuatan kerangka regulasi dan kebijakan yang lebih akomodatif.
Oleh karena itu, untuk menciptakan
investing society, solusi yang tepat harus segera diberikan," jelasnya.
Berdasarkan data, sekitar 1.700 dari 40 juta UKM, berpotensi untuk masuk ke pasar modal. Sementara sekitar 95 persen dari 30 ribu anggota HIPMI, aktif di sektor UKM.
"Sehingga sangat penting bagi HIPMI untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Research akan dilakukan oleh CFISEL, tapi kita akan memberikan feedback-feedback dari anggota-anggota kita yang ikut dalam research," katanya.
Dengan adanya kerjasama ini, HIPMI menargetkan dalam 10 tahun mendatang 50 persen anggotanya bisa masuk ke bursa, target Uno. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008