Strasbourg (ANTARA) - Mantan menteri pertahanan Jerman Ursula von der Leyen pada Selasa (16/7) terpilih sebagai Presiden Komisi Eropa setelah mendapat persetujuan dari parlemen Eropa.
Von der Leyen, perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut, mendapat 383 suara mendukung dan 327 suara menentang, kata ketua parlemen David Sassoli.
Sebagai kepala eksekutif Uni Eropa (EU), von der Leyen akan bertanggung jawab menjalankan perundingan perdagangan serta kebijakan ekonomi dan iklim bagi 500 juta warga Eropa.
Ia juga harus memastikan aturan bagi perlindungan perdagangan dan perniagaan yang melibatkan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi.
"Kepercayaan yang Anda berikan kepada saya adalah keyakinan Anda pada Eropa. Keyakinan Anda pada Eropa yang bersatu dan kuat, dari timur ke barat, dari selatan hingga utara. Ini adalah tanggung jawab yang besar dan tugas saya dimulai sekarang," katanya.
Von der Leyen akan menjalankan peranan barunya sebagai presiden Komisi Eropa mulai 1 November.
"Mari kita bekerja bersama-sama dengan semangat membangun karena yang kita upayakan adalah Eropa yang bersatu dan kuat," kata tokoh konservatif Jerman itu.
Ia juga mengatakan akan bekerja secara konstruktif dengan perdana menteri Inggris yang baru nanti.
Von der Leyen sebelumnya mengatakan bahwa ia terbuka untuk memberi Inggris lebih banyak waktu untuk merundingkan pemisahan negara itu dari Uni Eropa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Militer Jerman latih 100 pengungsi Suriah
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019