Medan (ANTARA News) - Poltabes Medan memeriksa empat nelayan yang menjadi saksi terbakarnya pipa distribusi BBM milik Pertamina di Belawan, Sumatera Utara, Senin Pukul 06.22 WIB.Kapoltabes Medan, Kombes Pol Drs.Bambang Sukamto, kepada wartawan di Medan, Senin, menjelaskan, keempat nelayan yang diperiksa itu adalah M.Yusuf Siagian (51), Junaidi (16), Dartono (18) dan Rapidin (25).Keempat nelayan yang merupakan penduduk Pulau Irian Lingkungan XI Kelurahan Bahari Belawan itu merupakan saksi yang melihat pertama kali peristiwa kebakaran tersebut. Penyelidikan itu dilakukan untuk mengetahui adanya unsur kesengajaan dan sabotase dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun setelah pemeriksaan tersebut selesai Bambang belum dapat memberikan keterangan mengenai penyebab terjadi kebakaran itu. Sebelumnya pada Senin, (10/3) pukul 06.22 WIB pipa yang distribusi BBM -yang melintasi Kampung Kurnia, Belawan atau sekitar lima kilometer dari lokasi pengisian BBM dari kapal tanker di tengah laut (SBM)- terbakar. M. Yusuf Siagian, setelah menjalani pemeriksaan mengatakan, ketika kebakaran itu terjadi ia dan ketiga temannya sedang mencari ikan tidak jauh dari lokasi pengisian BBM tersebut. Menurut Siagian, ketika itu baling-baling sampannya terbelit sampah sehingga menyuruh Junaidi untuk turun ke air. Ia dan ketiga temannya terkejut ketika Junaidi melompat kembali ke sampan dan berteriak melihat ada api yang muncul dari bawah air. Mereka sepakat melompat ke air karena sampan yang dinaiki terbakar. Meski demikian api tersebut sempat membakar tubuh mereka.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008