Moskow (ANTARA) - Kementerian Pertanian Rusia mengatakan pada Selasa (16/7) bahwa pihaknya menargetkan panen gandum meningkat hingga mencapai 150,3 juta ton pada tahun 2035 dalam sebuah "skenario optimis", ketika menguraikan rancangan strategi untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam infrastruktur dan logistik gandum.
Strategi 2035, yang telah dikirim ke pemerintah untuk dibahas, akan menelan biaya lebih dari 4,4 triliun rubel (70 miliar dolar AS) dalam dana yang diambil dari investor swasta, pinjaman dan pembiayaan pemerintah, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Usulan untuk meningkatkan investasi di sektor ini datang sebagai VTB yang dikendalikan negara, bank terbesar kedua di Rusia, telah membeli aset-aset infrastruktur ekspor gandum.
Pasokan gandum Rusia dapat memainkan peran penting dalam rencana Presiden Vladimir Putin, yang diumumkan setahun yang lalu, untuk meningkatkan ekspor produk pertanian negara itu menjadi 45 miliar dolar AS pada tahun 2024. Kementerian Pertanian bertanggung jawab atas inisiatif itu.
Rusia, pengekspor gandum terbesar di dunia, akan memproduksi 140 juta ton gandum setiap tahun pada 2035 dalam skenario dasar strategi tersebut, sementara saat ini mengekspor 55,9 juta ton, kata kementerian itu.
Dalam skenario optimis, panen bisa naik menjadi 150,3 juta ton dengan ekspor sebesar 63,6 juta ton, katanya, jauh lebih tinggi dari perkiraan untuk tahun ini.
Tahun ini tanaman gandum akan berjumlah 118 juta ton dengan ekspor untuk musim pemasaran 2019/2020 sebesar 45 juta ton, menurut kementerian.
Strategi tersebut memprioritaskan peningkatan produksi gandum, meningkatkan kualitas, meningkatkan permintaan domestik dan mengembangkan infrastruktur dan logistik, kata kementerian itu.
Rencana tersebut mengusulkan peningkatan kapasitas elevator pelabuhan, pemuatan ulang dan fasilitas infrastruktur lainnya, sambil meningkatkan kapasitas penyimpanan gandum menjadi 167,4 juta ton pada 2035 dari 156,9 juta ton sekarang.
Langkah-langkah gabungan akan memungkinkan biaya infrastruktur pada harga gandum turun 10 persen pada tahun 2035, kata kementerian.
VTB memiliki saham di dua terminal ekspor gandum di Pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam dan mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham di terminal lain di Pelabuhan Taman di Laut Hitam.
Nama-nama besar lainnya dalam perdagangan gandum Rusia termasuk perusahaan Rusia RIF dan raksasa perdagangan global Glencore, serta Aston. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Lagarde resmi ajukan pengunduran diri, IMF pilih pemimpin baru
Baca juga: Minyak stabil di Asia, setelah jatuh terendah lebih dari seminggu
Baca juga: Harga minyak global berbalik jatuh, saat ketegangan Iran-AS mereda
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019