Rawalpindi (ANTARA News) - Pengadilan anti-terorisme Pakistan, Senin, mengajukan tuduhan kepada lima tersangka militan yang dituduh terlibat dalam pembunuhan mantan perdana menteri Benazir Bhutto. Kelima orang itu ditahan selama beberapa pekan setelah pembunuhan terhadap mantan perdana menteri itu dalam rapat umum politik di Rawalpindi 27 Desember, dan terakhir muncul di pengadilan di kota garnizun Islamabad pekan lalu. Jaksa Habibur Rehman memerintahkan mengopi surat-surat tuduhan resmi itu untuk dibagikan kepada para tersangka Aitzaz Shah, Hasnain Gul, Abdul Rashid, Sher Zaman dan Rafaqat, yang diajukan dengan nama tunggal, kata seorang pejabat pengadilan kepada AFP. Jaksa mengatakan bahwa orang-orang itu akan dituduh secara resmi pada sidang 18 Maret mendatang, dan beberapa keluarga mereka diizinkan untuk bertemu dengan para tersangka. Para tersangka dibawa ke pengadilan oleh komando kepolisian dalam kawalan iring-iringan mobil oleh prajurit-prajurit bersenjata dengan wajah-wajah tertutup dan tangan diborgol, kata seorang fotografer AFP. Polisi menutup kompleks pengadilan dan sekitarnya dan para tersangka dibawa ke penjara di pusat kota Adiala setelah dilakukan pemeriksaan, katanya menambahkan. Polisi menangkap Shah dan Zaman dari kota baratlaut yang bergolak Dera Ismail Khan pada Januari lalu dan tiga lainnya dicomot di Rawalpindi Februari silam. Gul dan Rafaqat ditangkap pada Februari karena membantu dan memberikan perlindungan kepada penyerang bunuhdiri, yang dikenali bernama Bilal, untuk membalas serangan angkatan bersenjata ke satu mesjid di Islamabad pada Juli lampau, yang menewaskan lebih dari 100 orang. Kepolisian Pakistan pada awal bulan ini secara resmi menuduh pimpinan Taliban dan komandan Al Qaida setempat, Baitullah Mehsud, yang bersembunyi di wilayah sabuk suku di perbatasan Afghanistan, sebagai otak pembunuhan terhadap Benazir Bhutto. Dia masih menyangkal dan membantah terlibat dalam pembunuhan tersebut. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008