Kalau kekeringan di bawah 5 persen tak akan mengganggu secara keseluruhan, jadi masih surplus
Garut (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, produksi beras di Jabar tetap surplus sehingga masih mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat meskipun musim kemarau telah menyebabkan kekeringan pada areal tanaman padi.
"Masih ada surplus," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar, Hendi Jatnika usai perayaan Hari Krida Pertanian tingkat Jabar di Kota Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan, bencana kekeringan akibat musim kemarau yang melanda lahan pesawahan tidak berdampak besar pada produksi beras di setiap kabupaten/kota di Jabar.
Secara keseluruhan, kata dia, produksi gabah kering di Jabar sebanyak 12 juta ton atau menghasilkan sekitar 6 juta ton beras, jumlah tersebut masih surplus dari tingkat kebutuhan konsumsi warga Jabar hanya 3 jutaan ton beras per tahun.
"Kalau kekeringan di bawah 5 persen tak akan mengganggu secara keseluruhan, jadi masih surplus," katanya.
Meskipun produksi beras tetap bertahan surplus, Hendi melalui jajarannya tetap mengimbau petani untuk mengatur kebutuhan beras keluarganya dengan tidak menjual seluruh hasil panennya untuk menjaga ketahanan pangan keluarga.
Ia menyampaikan, daerah yang terdampak cukup luas akibat musim kemarau hingga Juli 2019 yakni Indramayu karena memiliki sawah yang paling luas di Jabar dan banyak kawasan tadah hujan.
"Di Indramayu (paling parah) karena sawahnya paling luas dan tadah hujan," katanya.
Ia menambahkan, musim kemarau telah menyebabkan air irigasi berkurang akibatnya tidak bisa mengairi areal pertanian secara merata.
Ia berharap, pembangunan irigasi dan bendungan di Jabar akan mampu mengatasi berbagai masalah ketersediaan air untuk areal pertanian.
"Kita lagi bikin enam bendungan di berbagai daerah untuk jangka panjang," katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim jamin dampak kekeringan tak pengaruhi produksi padi
Baca juga: Kementan siapkan bibit padi unggul hadapi kekeringan
Baca juga: Dampak kekeringan, petani di Bekasi diimbau tunda tanam padi
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019