Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp22,05 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan total penawaran masuk Rp53,14 triliun.
Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.
Untuk seri SPN03191017, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,6998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 17 Oktober 2019 ini mencapai Rp4,48 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,66 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,85 persen.
Untuk seri SPN12200410, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,85722 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 10 April 2020 ini mencapai Rp4,4 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.
Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,43802 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp6,45 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 6,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,85 persen.
Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,07994 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp17,05 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,2 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,38478 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp8,88 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,49 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,63 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp7,54 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,61 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,74 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,90944 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp4,3 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,87 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,1 persen.
Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (2/7), pemerintah menyerap dana sebesar Rp22,15 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp62,08 triliun.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019