Sleman (ANTARA) - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro meminta para pemain klub berjuluk Super Elang Jawa itu mampu mengantisipasi dan mewaspadai permainan agresif PSIS Semarang saat laga lanjutan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Rabu (17/4).
"Secara permainan, Semarang (PSIS) saya kira lebih mendominasi, lebih bagus, lebih agresif, determinasinya cukup bagus. Ini yang harus kita antisipasi," kata Seto saat jumpa pers di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa.
Seto mengakui PSIS merupakan tim yang kuat meski sempat kalah dari PSS saat uji coba sebelum Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, 30 April lalu. "Kemarin kalah tanpa diperkuat 6 pemain, tetapi sekarang mereka utuh," kata dia.
Sementara itu, kondisi pemain PSS saat ini masih dalam masa pemulihan setelah kontra Persebaya pada laga pekan lalu. Menurutnya, ada sejumlah pemain yang mengalami cedera dan belum dipastikan bisa bergabung atau tidak pada laga besok.
Sejumlah pemain yang kemungkinan tidak bisa tampil saat laga melawan PSIS karena cedera di antaranya Alfonso, Yudi, dan Dave. Pemain lainnya, yakni Purwaka serta Gufron, menurut laporan tim medis sedang tidak fit.
"Kita berkurang banyak. Tapi mudah-mudahan yang ada keluhan bisa diminimalisasi sakitnya. Bagaimanapun saya tetap menunggu keputusan dari tim medis," kata dia.
Meski demikian, Seto berharap keberhasilan menekuk Persebaya 2-1 pada laga sebelumnya bisa menjadi modal penyemangat bagi timnya untuk bangkit memenangkan pertandingan melawan PSIS Semarang.
"Harapan kami di pertandingan besok pemain lebih percaya diri, tetapi tidak over, sehingga bisa bermain lepas," kata mantan juru taktik PSIM Yogyakarta ini.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019