Beijing (ANTARA News) - Konser musik penyanyi Eslandia Bjork di Shanghai, tanggal 2 Maret, menimbulkan masalah serius yaitu menyinggung soal Tibet, sehingga membuat Pemerintah China akan melakukan penyelidikan. "Departemen Kebudayaan China akan melakukan penyelidikan kepada penyanyi Eslandia Bjork dalam konsernya di Shanghai ketika dia meneriakkan `Tibet` pada akhir sebuah nyanyian yang tidak disetujui `Mendeklarasikan Kemerdekaan`," demikian Departemen Kebudayaan menyebutkan melalui websitenya, di Beijing, Minggu. Tindakan politik Bjork tersebut, seperti dikutip Xinhua, tidak hanya melanggar undang-undang, ketentuan China, melukai perasaan masyarakat China tapi juga melanggar kode artis profesional. "Untuk itu departemen akan menangani masalah itu sesuai dengan undang-undang," katanya. Departemen ini menyebutkan perilaku Bjorg pada tanggal 2 Maret tersebut telah menimbulkan kemarahan oleh masyarakat China, dan menambahkan "Kami memiliki ketegasan dan kekecewaan mendalam di kejadian itu". Departemen Kebudayaan mengatakan Tibet selama ini telah merupakan bagian yang tidak dapat diubah dari bagian China sejak masa lalu, sebuah kenyataan yang diakui secara luas oleh masyarakat internasional termasuk Eslandia. "Ada upaya untuk memisahkan Tibet dari China akan pasti ditentang oleh masyarakat China dan seluruh masyarakat yang berada di dunia," kata lembaga ini. Pihaknya mengatakan, akan memperketat keamanan bagi kelompok artis asing yang akan tampil di China pada masa mendatang untuk mencegah kejadian serupa agar tidak terulang lagi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008